Dalam sensus penduduk ini, BPS telah melakukan penyesuaian ditengah kondisi pandemi Covid-19.
"Upaya untuk meminimalisir interaksi dan melindungi petugas sensus dan masyarakat, kami mengedepankan protokol kesehatan, mewajibkan petugas rapid tes, serta dilengkapi APD, berupa masker, hand sanitizer, face shield dan sarung tangan," jelasnya.
Sementara, Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, agar selalu berkoordinasi untuk memperlancar sinergitas. Ia pun mengapresiasi BPS Sulsel dalam merekrut sebagian petugas sensus bagi orang yang tidak memiliki pekerjaan.
"Pada sensus penduduk online bisa mencapai target 21 persen. Kami harap bisa mencapai target pada sensus penduduk (tahap kedua) ini," ujarnya.
Baca Juga: Pendataan Sensus Penduduk Secara Online di Sulsel Lampaui Target
Hal itu, karena masih ada wilayah yang sulit mengakses internet, sehingga tidak bisa melakukan sensus penduduk online. Andi Sudirman mengaku, pencatatan statistik kependudukan sangat penting. Melalui data ini akan menghadirkan sebuah kebijakan suatu daerah.
"Adanya sensus penduduk dengan door to door ini, bisa memperlihatkan data yang jauh berbeda, yang bisa jadi acuan bersama, tingkat akurasi yang tinggi, dengan kerja-kerja yang ulet, ikhlas, berintegritas dan profesional, maka hasilnya bosa dapat lebih baik. Sehingga pemangku kebijakan bisa memberikan kebijakab yang tepat untuk masyarakat," paparnya.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, Pemkot Surabaya Siapkan Layanan Bike Sharing 'Gowes'