Gubernur Ridwan Kamil mengapresiasi inisiatif dan kolaborasi ini guna mendukung pembelajaran jarak jauh.
Menurutnya, selain kepemilikan gawai dan blankspot internet, keterbatasan kemampuan masyarakat membeli kuota internet juga menjadi kendala utama.
“Di situasi perang (lawan COVID-19) saya apresiasi pihak yang turun tangan bukan lepas tangan,” ujarnya.
Dalam hitungan Gubernur, akan ada 3,25 juta keping mikrochip nomor perdana gratis yang sudah terisi 10 GB kuota internet dalam satu bulan pertama.
Baca Juga: 1.000 Anak Yatim di Tabalong Terima Masker dan Internet Gratis
Gubernur juga meminta proses registrasi siswa dilakukan sekolah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jabar sebagai pihak yang berwenang mengelola Dapodik.
Sementara pesantren, MA, dan mahasiswa yang tidak dijangkau provinsi proses pra registrasi dapat dilakukan melalui https://pikobar.jabarprov.go.
Selain itu, Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan DPRD, jika memungkinan pembelian kuota internet tiga bulan berikutnya akan ditanggung APBD perubahan provinsi.
Untuk menutupi pembelian kuota 11 GB seharga Rp 5.000, maka biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 16 miliar per bulan atau Rp48 miliar per tiga bulan.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Sebut Pembelajaran Daring Butuh Infrastruktur Jaringan