Yogyakarta, Sonora.ID - Perempuan dan anak merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami kekerasan berbasis gender (KBG).
Situasi bencana dapat meningkatkan risiko terjadinya KBG karena akan timbul permasalahan psikologis dan sosial yang berhubungan dengan bencana.
Upaya pencegahan dan penanganan KBG dalam situasi bencana memiliki tantangan yang jauh lebih besar jika dibandingkan pada situasi normal.
Baca Juga: 244.000 Karyawan di DIY Telah Terima Subsidi Gaji dari BPJS Ketenagakerjaan
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melaksanakan kampanye Three Ends (tiga akhiri) yaitu:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan Pemerintah daerah untuk terlibat dalam melakukan sosialisasi pencegahan penularan virus corona (Covid–19).
Pemerintah Daerah memiliki kekuatan untuk menyebarluaskan informasi dan edukasi terkait pencegahan penularan Covid–19 dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di tengah pandemi Covid–19.
Baca Juga: Juli 2020, DI Yogyakarta Kembali Mengalami Deflasi
Gerakan #Berjarak (Bersama Jaga Keluarga Kita).
Gerakan #Berjarak bertujuan untuk memastikan perempuan dan anak aman bersama keluarga untuk menghadapi bahaya paparan Covid– 19 di rumah dan lingkungannya.
Gerakan ini dilakukan dengan merangkul jaringan dan kader di semua tingkat kelurahan diantaranya PKK, Organisasi Perempuan (GOW), Forum Anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA), Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), Forum Anak Kota Yogyakarta, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan jaringan mitra pembangunan.
Pandemi corona telah mengubah banyak hal dalam setiap sisi kehidupan, tatanan sosial dan ekonomi di seluruh dunia. Pandemi ini telah mengubah cara hidup manusia dari sesuatu yang sebelumnya tidak lumrah dilakukan kini menjadi sebuah kewajaran dan bahkan kewajiban.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD DIY Apresiasi Kerja PMI Atasi Covid-19
Kondisi ini memunculkan istilah kondisi normal yang baru di mana masyarakat pada akhirnya harus hidup berdampingan dengan ancaman virus corona, sebagai upaya mengembalikan aktivitas kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan pada kondisi sebelum terjadinya corona.
Belum adanya vaksin menjadi kendala untuk orang-orang menjalani kehidupan normal agar terbebas dari penyebaran corona. Perubahan perilaku atau yang disebut The New Normal adalah sesuatu yang dianjurkan untuk dilakoni.
Beradaptasi dan hidup berdampingan dengan corona bukan sesuatu yang mudah. Kita tidak bisa menjalaninya dengan menerapkan pola hidup normal yang dulu, tetapi harus ada The New Normal.
Baca Juga: Juli 2020, DI Yogyakarta Kembali Mengalami Deflasi
Pada masa darurat Covid-19, telah mengancam perkembangan mental, moral dan sosial kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak, sekaligus menempatkan perempuan dan anak dalam posisi rentan terhadap kemungkinan KDRT, penelantaran anak, perlakuan salah, stigmatisasi, dan bahkan perdagangan orang.
Selain pemenuhan kebutuhan dasar (sembako), kelompok rentan yakni: ibu hamil, ibu menyusui, kelompok anak, penyandangan disabilitas dan lansia, mempunyai kebutuhan spesifik (kebutuhan gender) yang juga merupakan kebutuhan mendasar terkait dengan kesehatan reproduksi, tumbuh kembang, dan kesehatan spefisik lainnya.
Pada masa Covid-19 ini, banyak keluarga, khususnya keluarga rentan miskin tentu akan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar (sembako) dan mengabaikan pemenuhan kebutuhan spesifik. Apabila tidak terpenuhi, akan menganggu fungsi reproduksi dan tumbuh kembang.
Baca Juga: Masyarakat dan Polri Turut Berperan Cegah Penyebaran Virus Corona di DIY
Diperlukan pemenuhan kebutuhan spesifik terdampak Covid-19, khususnya perempuan dan anak.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Pemda D. I. Yogyakarta melalui dana dekonsentrasi dari Kementrian PP dan PA memberikan paket bantuan spesifik kepada 60 anak, 60 perempuan dan 60 lansia perempuan untuk warga Kota Yogyakarta.
Penerima bantuan Spesifik adalah sebagai berikut :
Baca Juga: Polda DIY Gelar Analisa dan Evaluasi Kamtibmas Semester 1 Tahun 2020
PAKET PEMENUHAN KEBUTUHAN SPESIFIK ANAK
Baca Juga: Dukung Upaya Pemulihan Perekonomian DIY, BI Gelar Kajian Pariwisata New Normal
PAKET PEMENUHAN KEBUTUHAN SPESIFIK PEREMPUAN DEWASA
Baca Juga: Lacak Persebaran Covid-19, Polda DIY Gelar Rapid Test Gratis Di Sejumlah Area
PAKET PEMENUHAN KEBUTUHAN SPESIFIK PEREMPUAN DEWASA