"Tidak ada sama sekali kekecewaan di DPD karena batal mencalonkan kader sendiri. Kita patuh dan tunduk kepada putusan Ibu Ketua Umum," tegas politikus muda yang akrab disapa Bang Din.
Putusan akhir pasangan yang didukung menurutnya hanyalah dinamika politik dan tahapan itu akan dijalani hingga tahap akhir.
"Intinya kita nurut sama perintah atasan," tambahnya.
Terkait lambannya penentuan arah dukungan, hal itu menurutnya terkait mekanisme penjaringan calon yang dilakukan DPD dan DPP partai.
"Tidak juga (ada tawar menawar). DPP ingin Paman Birin melanjutkan pembangunan di Kalimantan Selatan," pungkasnya.
Baca Juga: KPU Makassar: Danny-Fatma Penuhi Syarat Kontestan Pilkada 2020
Sementara itu dalam arahannya, bakal calon Wakil Gubernur Kalsel, Muhidin, menjelaskan bahwa ia bersama Paman Birin semakin optimis akan memenangkan Pilkada Kalsel, setelah mendapat dukungan dari PDI Perjuangan.
"Ulun (saya) sakit hati seandainya PDI Perjuangan tidak jadi mendukung kami," ungkap Muhidin yang sontak disambut kelakar tawa tim pemenangan yang diwakili ketua dan sekretaris partai pengusung di tingkat provinsi.
Hampir semua masyarakat dan kalangan media mengetahui, bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) mengalah tidak mengusung calon Wali Kota Banjarmasin sendiri, demi menghormati arah dukungan PDI Perjuangan yang mengusung pasangan lain.
"Media tahu bahwa Muhidin mengalah di Pilkada Banjarmasin," tutupnya.
Mengacu pada jadwal yang diterima redaksi Smart FM, sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel, pada Sabtu (05/09) pagi, bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dan Muhidin, terlebih dahulu akan melakukan deklarasi dukungan partai pengusung di Siring 0 Kilometer Banjarmasin atau tepatnya di depan Makorem 101/Antasari.