Sonora.ID - Hingga kini virus corona masih merebak di berbagai negara termasuk Indonesia. Para ilmuwan pun mengaku masih belum mengatahui dengan pasti mengenai virus tersebut.
Namun para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara merilis gambar ketika virus corona menyelimuti sel bronkial di paru-paru manusia.
Melansir Kompas.com, sel bronkial umumnya ditemukan di saluran utama menuju paru-paru. Namun kali ini, para ahli mengamati sel bronkial yang terinfeksi virus corona baru di cawan petri.
Baca Juga: Happy Hypoxia, Gejala Baru Covid-19 Menelan 3 Korban di Jateng
"Gambar kultur yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan sel-sel bersilia dipenuhi partikel dalam gumpalan besar," ujar Camille Ehre, asisten profesor di Institut Marsico Lung, Fakulkas Kedokteran Universitas Carolina Utara. "Penggunaan masker pada individu yang terinfeksi dan tidak terinfeksi dapat membatasi penularan SARS-CoV-2," imbuhnya seperti dilansir IFL Science, Jumat (4/9/2020).
Dalam gambar di bawah ini, virus corona ditunjukkan dengan ratusan titik kecil berwarna merah yang menutupi sel bersilia berwarna toska.
Peneliti mengungkapkan, virus corona SARS-CoV-2 memiliki ukuran yang sangat kecil. Bahkan diameternya hanya 50 hingga 200 nanometer.
Jika dibandingkan dengan sel darah manusia yang berukuran sekitar 7.000 nanometer, tentunya virus corona tersebut digolongkan sangat kecil sehingga sulit ketika diamati dengan mikroskop cahaya.
Selain virus yang menutupi sel, juga terdapat sejumlah virion dalam ukuran besar yang diproduksi dan dilepaskan sel dalam sistem pernapasan manusia. Dalam laporan riset yang terbit di New England Journal of Medicine, dijelaskan patogen ini secara efektif dapat menyerang dan membanjiri tubuh manusia. Virus itu menggunakan sel inang untuk menghasilkan salinan yang kemudian menyebar ke sel lain.
"Pengamatan yang paling mencolok adalah jumlah virion yang sangat banyak oleh sel yang terinfeksi. Beberapa sel yang terinfeksi begitu penuh dengan virus sehingga mereka berkumpul dan terlepas dari epitel," kata Ehre. "Hal itu memungkinkan virion untuk menginfeksi paru-paru dan juga dapat keluar dari hidung untuk menginfeksi orang lain." Anda juga dapat melihat beberapa struktur SARS-CoV-2.
Baca Juga: Dahak Berwarna Bisa Jadi Gejala Virus Corona, Perhatikan Mulai Sekarang
Virus SARS-Cov-2 terdiri dari lebih dari satu untai RNA yang terlihat menyerupai setengah dari DNI berbentuk tangga yang ditutupi lapisan ganda lipid spike protein.
Sekedar diketahui, nama virus corona diambil dari spike proteinnya yang menyerupai mahkota dengan bahasa latinnya corona. Paku-paku di permukaan virus corona ini merupakan kunci yang digunakan oleh patogen untuk memasuki sel inang.
"Virus SARS-CoV-2 tampaknya dilepaskan dalam gumpalan besar dapat menyebar ke tubuh orang yang terinfeksi dan menyerang epitel olfaktorius (jaringan yang tertutup lendir di rongga hidung, red)," tambah Ehre.
"Ini menjelaskan gejala umum hilangnya penciuman, dan juga menginfeksi kelenjar ludah, yang akan menjelaskan gejala mulut kering. Yang terburuk adalah ketika virus masuk ke paru-paru dan menghasilkan pneumonia yang menyebabkan sesak napas dan akhirnya bisa menyebabkan kematian."