Disabilitas Hasilkan Produk Batok Kelapa, Tembus Omzet Belasan Juta

8 September 2020 15:35 WIB
Disabilitas penghasil batok kelapa di Luwu
Disabilitas penghasil batok kelapa di Luwu ( Istimewa)

Palopo, Sonora.ID - Keterbatasan ternyata bukan menjadi halangan untuk berkreasi. Nilai itu tampaknya diyakini betul oleh Ahmadi, bersama 6 orang disabilitas dari Desa Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu.

Pria yang akrab disapa Madi ini, adalah seorang Guru Bahasa Inggris yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Ia menjadi motor penggerak disabilitas yang ada di kampungnya dengan dibantu oleh Pertamina Fuel Terminal (FT) Palopo.

Madi menceritakan, ia berinisiatif memberdayakan para disabilitas lantaran merasa kasihan disabilitas kerap dikucilkan. Bahkan tak sedikit mereka mendapat cibiran. Madi lalu melakukan pendekatan kepada mereka dan keluarganya untuk ikut pelatihan kerajinan dan beberapa kegiatan yang diinisiasi Pertamina melalui bantuan Firman selaku Comdev Officer Pertamina FT Palopo.

Baca Juga: Akses Palopo-Toraja Terputus, Kementerian PUPR Akan Bangun Jembatan Darurat

"Pendekatan dibantu juga oleh perangkat desa untuk menghilangkan rasa trauma atas cibiran masyarakat yang membuat mereka merasa minder dan tidak percaya diri. Pada awal 2019 Pertamina hadir memberikan bantuan pelatihan membuat kerajinan dari batok kelapa," ujar Madi.

“Pada masa itu, saya sampai harus menjemput mereka satu per satu ke tempat pelatihan, sekarang mereka dengan sendirinya berangkat ke studio produksi,”lanjutnya.

Adapun produk yang dibuat berasal dari limbah batok kelapa dan bambu yang disulap menjadi beraneka ragam kerajinan bernilai ekonomi. Mulai dari asbak, mangkok, dan lain sebagainya.

Berkat pelatihan yang meliputi pemasaran maupun pengolahan produk, hanya dalam 2 tahun saja, produk mereka bisa menembus pasar ekspor hingga Jepang dan Eropa. Tak tanggung-tanggung, omzet yang dihasilkan produk tersebut mencapai hingga 17 juta/bulan.

Tahun 2020, Pertamina melanjutkan pembinaannya berupa bantuan rumah produk, legalisasi kelompok dan standarisasi produk. Alat produksi yang diberikan dimodifikasi sedemikian rupa menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanan para disabilitas ini.

Baca Juga: Masker Transparan, Bantu Warga Disabilitas Tetap Bisa Berinteraksi

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII PT Pertamina (Persero) Laode S Mursali mengatakan, pihaknya memiliki cita-cita mewujudkan Desa Senga sebagai Desa Ramah Disabilitas pada tahun 2023.

"Kami melakukan social mapping di sekitar wilayah operasinya, dengan harapan turut menyelesaikan permasalahan sosial dan menyasar kaum rentan sebagai target Program CSR nya." jelas Laode.

Kini, Desa Senga bisa berbangga karena memiliki penyandang disabilitas yang produktif dan produk unggulan sesuai visi pemerintah One Village One Product (OVOP).

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm