Sonora.ID - Masyarakat Indonesia memiliki segudang prestasi yang bisa ditunjukkan kepada masyarakat dunia, bahkan di tengah pandemi ini.
Masa krisis yang sedang melanda Indonesia tidak akan mengurungkan niat bangsa Indonesia untuk tidak unjuk gigi.
Hal tersebut pun disalurkan pada Festival Seni dan Teknologi Internasional atau Ars Electronica Festival (AEF) yang digelar pada tanggal 9 hingga 13 September dengan tema ‘Kepler’s Garden’ di JKU University Linz, Austria.
Baca Juga: Pablo Escobar Mojokerto, Selundupkan Narkoba Lewat Sayur Lodeh!
Tema tersebut diangkat melihat dari kondisi dunia secara dalam status lockdown, maka festival ini pun dilakukan dengan menghadirkan jaringan baru di 120 lokasi di seluruh dunia yang dilakukan secara virtual.
Salah satu dari 120 lokasi tersebut adalah Jakarta, maka Ars Electronica Garden Jakarta mempercayai Connected Art Platform (CAP) untuk menjadi penyelenggara festival tahun ini.
Kurator CAP, Mona Liem menyatakan pihaknya telah memilih lima seniman Indonesia dengan latar belakang yang berbeda untuk unjuk gigi dalam festival tersebut.
Baca Juga: Siap-siap! FKY 2020 Bakal Diselenggarakan 21-26 September 2020
Meski dari latar belakang yang beragam, mereka memiliki kesamaan yaitu ahli dalam memadukan seni dengan science atau teknologi untuk menyampaikan keresahan terhadap kondisi sekitar.
Lebih dari itu, karya mereka juga digunakan utnuk mendorong tumbuhnya gagasan baru sebagai bagian dari solusi atas keresahan tersebut.
Dengan tema besar ‘Prisma Garden’, para seniman menunjukkan keanekaragaman yang ada di Indonesia, dan seni dijadikan sebagai jembatan berbagai elemen kehidupan yang ada di masyarakat tersebut.
Baca Juga: Dekranasda Sulsel Dukung Upaya DPK Lestarikan Aksara Lontara
Beberapa karya yang dibuat oleh kelima seniman tersebut adalah ‘Atas Nama Daun’ yang merupakan hasil karya Angki Purbandono.
Kemudian ada juga ‘I bet U Love my garden’ milik Naufal Abshar, ‘String Composition Serie 6’ milik Rubi Roesli, ‘c o l o ( u r )’ milik Notanlab, dan ‘Tea Plantation’ milik Motionbeast.
Setiap karya tersebut pastinya juga dipayungi oleh tema ‘Kepler’s Garden’ yang memang mendorong setiap negara untuk menunjukkan keindahan dan keistimewaan dari tiap lokasi yang tersebar di 120 negara.
Baca Juga: Pekerja Seni Saat Pandemi, Pemkot Surabaya Siapkan Formula Baru