Apalagi menurut Roni, jika dibentuk relawan hingga di tingkat kecamatan yang tentunya sangat membantu pemerintah dan dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Sementara itu, Rizal, Kepala BAGUNA Kalimantan Selatan, mengungkapkan bahwa safari dan pertemuan dengan BPBD di kabupaten/kota merupakan bentuk upaya mereka terjun langsung membantu masyarakat.
“Kita memang agendakan konsolidasi dengan BPBS 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, sebagai bentuk ikhtiar untuk menggali informasi sedalam-dalamnya tentang kebencanaan. Baik dari mitigasi, operasi lapangan hingga rekonstruksi pasca bencana,” tuturnya.
Baca Juga: Sapa Warga dari Kelotok, Ibnu-Arifin Deklarasi di Sungai Martapura
Terlebih menurutnya bencana tak hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja, namun juga swasta, masyarakat, LSM dan partai politik, karena bicara tentang rasa kemanusiaan.
Safari Penanggulangan Bencana dimulai sejak 7-17 September 2020, yang sebelumnya diawali dari Kabupaten Barito Kuala.