Selain RS Darurat Wisma Atlet, Pemkot Depok juga sudah menunjuk Rumah Sakit Citra Medika dan Rumah Sakit Hasanah Graha Afifah sebagai rumah sakit rujukan.
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku khawatir atas angka pertambahan kasus Covid-19 yang semakin meningkat setiap harinya.
”Penyebaran Covid-19 meningkat tak terkendali. Kota Depok bisa masuk ke zona hitam. Penanganan Covid-19 perlu kerja sama seluruh warga untuk patuh protokol kesehatan. Jangan sampai Kota Depok masuk zona hitam,” ujar Idris.
Baca Juga: Tak Terima Solo Disebut Zona Hitam, Ganjar: Yang Hitam Bajumu!
Idri menambahkan, pihaknya mempunyai dua alat tes cepat molekuler (TCM) dan reaksi rantai polimerase (PCR) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Namun, mereka kekurangan alat konversi berupa cartridge untuk digunakan pada mesin TCM.
Pemkot Depok sempat mendapat cartridge tersebut dan membagikan ke RSUD Kota Depok dan Labkesda.
”Alat tersebut sudah habis dan kami sudah kembali memesannya, tetapi belum datang. Untuk alat PCR juga sudah kami pesan, kepastiannya besok, tetapi ukurannya kecil hanya 36 sampel. PCR di Labkesda reagennya masih tersedia,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Penanganan Tak Terkendali, Kota Depok Terancam Masuk Zona Hitam"