Sonora.ID - Salah satu kota penyangga DKI Jakarta, Kota Depok terancam masuk ke zona hitam persebaran Covid-19. Hal itu lantaran kasus aktif Covid-19 yang semakin bertambah setiap harinya dan penanganan yang kurang terkendali.
Melansir Kompas.id, sejak Awal September, kasus terkonfirmasi positif di Kota Depok, Jawa Barat, mencapai 3.107 kasus. Berdasarkan data harian, Kamis (17/9/2020), terjadi penambahan 65 kasus sehingga total kasus menjadi 3.107.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Mulyana mengatakan, dari data Pusat Informasi dan Koordinasi Kota Depok Covid-19, sejak 1 September-17 September terjadi lonjak tinggi dari 2.589 kasus menjadi 3.107 (bertambah 518).
Adapun kasus sembuh juga meningkat dari 1.446 kasus menjadi 2.132 kasus (687), dan pasien meninggal 62 kasus menjadi 110 (bertambah 48).
Baca Juga: PSBB Proporsional Bodebek Dilanjutkan Hingga 31 Agustus 2020
”Penambahan kasus positif di Kota Depok membuat sejumlah rumah sakit rujukan hampir penuh. Untuk pasien gejala sedang, keterisian tempat tidur sebanyak 153 dari 229 tempat tidur atau 66,8 persen. Pasien gejala sedang terisi 147 dari 185 tempat tidur atau 79,46 persen, sedangkan pasien gejala berat terisi 24 dari 32 tempat tidur atau 75 persen. Sementara ruang intensive care unit (ICU) terisi 24 dari 25 ICU atau 96 persen,” kata Dadang seperti dikutip dari Kompas.id, Jumat (18/9/2020).
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Depok tengah berkomunikasi dengan pihak Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran untuk pasien Kota Depok bergejala ringan, sedang, dan orang tanpa gejala (OTG).
”Ketika rumah sakit penuh, kami juga memikirkan sejumlah penginapan di Kota Depok yang bisa disewa. Kebetulan, pemerintah, Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), sudah menawarkan itu. Kami juga masih jajaki hotel-hotel untuk penanganan pasien Covid-19,” lanjut Dadang.
Selain RS Darurat Wisma Atlet, Pemkot Depok juga sudah menunjuk Rumah Sakit Citra Medika dan Rumah Sakit Hasanah Graha Afifah sebagai rumah sakit rujukan.
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku khawatir atas angka pertambahan kasus Covid-19 yang semakin meningkat setiap harinya.
”Penyebaran Covid-19 meningkat tak terkendali. Kota Depok bisa masuk ke zona hitam. Penanganan Covid-19 perlu kerja sama seluruh warga untuk patuh protokol kesehatan. Jangan sampai Kota Depok masuk zona hitam,” ujar Idris.
Baca Juga: Tak Terima Solo Disebut Zona Hitam, Ganjar: Yang Hitam Bajumu!
Idri menambahkan, pihaknya mempunyai dua alat tes cepat molekuler (TCM) dan reaksi rantai polimerase (PCR) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Namun, mereka kekurangan alat konversi berupa cartridge untuk digunakan pada mesin TCM.
Pemkot Depok sempat mendapat cartridge tersebut dan membagikan ke RSUD Kota Depok dan Labkesda.
”Alat tersebut sudah habis dan kami sudah kembali memesannya, tetapi belum datang. Untuk alat PCR juga sudah kami pesan, kepastiannya besok, tetapi ukurannya kecil hanya 36 sampel. PCR di Labkesda reagennya masih tersedia,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Penanganan Tak Terkendali, Kota Depok Terancam Masuk Zona Hitam"