Sonora.ID - Meski memiliki aroma yang bau, siapa sangka jika jengkol masih menjadi primadona makanan hingga saat ini.
Jika Anda salah seorang yang sangat menyukai jengkol, sebaiknya mulai sekarang Anda harus bisa mengontrol diri untuk tak terlalu sering mengonsumsinya.
Pasalnya, bahaya yang ditimbulkan akan sangat buruk untuk tubuh.
Ahli penyakit dalam dari RS Mitra Keluarga mengungkapkan jika jengkol yang dikonsumsi berlebihan akan membahayakan ginjal kita.
Baca Juga: Meski Bikin Nampol, Konsumsi Jengkol Berlebih Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan Ini
"Jadi, jengkol itu prinsipnya bagus. Dia masuk dalam golongan sayuran, dia juga anti radikal bebas. Tapi konsumsi yang berlebihan bisa membuat gagal ginjal juga," ungkap dr Okki Ramadian SpPD, ahli penyakit dalam dari RS Mitra Keluarga.
Kejengkolan atau keracunan biji jengkol adalah fase awal yang biasa terjadi pada tubuh yang terlalu sering mengonsumsi jengkol.
Pada fase lebih lanjut, bisa menyebabkan gagal ginjal.
Hal ini karena, biji jengkol mengandung asam jengkolat yang bisa menimbulkan Kristal jengkol yang membentuk sangat persis layaknya jarum.
Ketika Kristal itu menumpuk di saluran ginjal, maka reaksinya sulit buang air kecil, kencing berdarah, sakit pinggang luar biasa hingga berujung gagal ginjal.
Baca Juga: Alamak! Tempe Bungkus Daun Pisang Justru Lebih Bahaya daripada Tempe Plastik
Ini akan terjadi jika tubuh Anda juga kekurangan pasokan air minum.
"Makanya, kalau makan jengkol jangan lupa banyak minum air putih," kata Okki saat ditemui di Klinik Hemodialisis Renal Team, Selasa (23/10/2018) di Jakarta.
"Kristalnya itu tajam-tajam, dia akan didistribusikan di darah. Ketika masuk ginjal dan akan dibuang di urin, itu akan nyangkut. Kalau saringan terganggu, meradang, enggak bisa nyaring dan akan terjadi gangguan-gangguan filtrasi," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Bahaya! Jangan Sesekali Cuci Telur Sebelum Dimasak, Ini Alasannya
Okki menyebutkan ada beberapa pantangan yang harus dihindari dalam mengonsumsi jengkol agar kesehatan ginjal tetap terjaga.
"Ga boleh minum yang mengandung diuretik atau yang bikin gampang buang air kecil, seperti teh, kopi dan soda. Jadi, harus air putih supaya bisa disekresikan dengan baik," katanya.
Lebih lanjut, Okki menjelaskan di tahap awal, gangguan ginjal akibat jengkol masih bisa ditolong oleh obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter,
Namun, jika sudah sampai ke tahap gagal ginjal akut, maka mau tidak mau pasien harus menjalni proses hemodiaslisis atau cuci darah.
Artikel ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul Peringatan Bagi Para Pecinta Jengkol, Mulai Sekarang Jangan Terlalu Banyak Makan Jengkol Jika Tak Ingin Terserang Penyakit Ini.