Sekedar diketahui, kegiatan Lapak Ngaji ini sudah digelas sekitar satu tahun setengah belakangan, dengan menggaet mahasiswa dan siswa di Kota Banjarmasin.
Kegiatan ini dilaksanakan rutin dua kali dalam sebulan, tepatnya di setiap hari Mnggu di RTH Kamboja tanpa minta pamrih dari mana pun.
Warga yang duduk mengaji pun ternyata tidak hanya dari anak-anak, namun ada juga dari kalangan orang dewasa.
"Biasanya ada juga orang tua yang bawa anaknya ikut mengaji, atau melancari hapalan," terang Ahmad Baihaqie, Ketua Komunitas We Inspire kepada SMART FM.
Baca Juga: Miliki Empat Posko Pemenangan, Haris-Ilham Maksimalkan Relawan
Tidak hanya sampai disini, menurut mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Fakultas Ekonomi itu juga ingin melebarkan kegiatan ini hingga lebih jauh.
Yakni dengan blusukan ke daerah-daerah terpencil dan mengajari langsung warga mengaji, utamanya anak-anak.
"Kami tidak ingin budaya agamis di kalangan anak-anak itu luntur. Apalagi dengan perkembangan teknologi sekarang," tandasnya.
Baca Juga: Akibat Covid-19, Shalat Idul Adha di Gowa Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Disinggung kesulitannya selama kegiatan ini dijalankan, dirinya mengaku hanya ada pada keterbtasan fasilitas yang tersedia.
Apalagi di masa pandemi sekarang, yang sangat memerlukan alat-alat protokol kesehatan.
"Belum ada sentuhan dari Pemerintah Kota juga kami dari kegiatan ini. Jadi kami gunakan fasilitas seadanya," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Penetapan Paslon, Petahana Banjarmasin Unggul di Lembaga Survei