Banjarmasin, Sonora.ID - Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kamboja kerap menjadi sasaran warga Banjarmasin yang ingin bersantai, utamanya setiap akhir pekan.

Lokasi ini sering kali menjadi sasaran kawula muda untuk hanya sekedar bersantai ataupun kumpul-kumpul dengan teman.

Namun di balik ramainya lokasi ini, ada suatu pemandangan yang menarik di sudut pojok taman, pada Minggu (20/09) pagi.

Baca Juga: Jadi Saksi, Oded Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Kasus RTH

Terlihat sekumpulan anak yang sedang duduk mengaji, dengan beralaskan spanduk bekas dan meja-meja duduk sederhana yang dipinjam dari masjid.

Kegiatan ini digagas oleh pemuda-pemudi yang tergabung dalam komunitas 'We Inspire' dan diberi nama 'Lapak Ngaji'.

Tanpa rasa sungkan, satu per satu pengunjung yang datang ke Taman Kamboja mereka rangkul dan diajak untuk duduk mengaji.

Mereka yang mengaji pun berasal dari berbagai kalangan, baik itu anak-anak jalanan atau hanya pengunjung taman yang datang setiap pekannya.

Baca Juga: Pemprov Sulsel - BPJamsostek Resmikan Taman Emmy Saelan di Kawasan CPI

Seperti yang diungkapkan Shella Nur Erika (12), warga Rantauan Darat, Banjarmasin Selatan yang baru sekali menyoba ikut mengaji di tempat itu.

Erika mengaku, awalnya hanya ingin jalan-jalan ke taman. Namun setelah berada di taman dirinya diajak untuk ikut mengaji Al-Qur'an.

Meskipun sebenarnya Ia juga rutin mengaji di rumah dan di Taman Pendidikan Al-Qur'an.

"Baru sekali ini nyoba. Nanti mau ikut lagi," ungkap siswi kelas 2 SMP itu.

Baca Juga: 'Maharagu Sungai' dalam Perayaan World Clean Up Day 2020 Banjarmasin

Sementara itu, Ayu Manda Lestari (17), salah satu pemudi yang menjadi guru mengaji di kegiatan itu mengaku sudah cukup lama ikut bergabung dengan komunitas.

Tujuannya pun tak lain dan tak bukan adalah ingin berbagi ilmu kepada sesama, dan mempertahankan kebiasaan mengaji kepada anak-anak.

"Sejak awal ikut mengajar mudah saja diatur anak-anaknya. Semoga kegiatan ini istiqomah," ucap siswa MAN 3 Banjarmasin itu.

Baca Juga: Berencana Nonton Bioskop di Masa Pandemi, Peraturan Baru Haruskan Pasangan Tetap Dipisah

Sekedar diketahui, kegiatan Lapak Ngaji ini sudah digelas sekitar satu tahun setengah belakangan, dengan menggaet mahasiswa dan siswa di Kota Banjarmasin.

Kegiatan ini dilaksanakan rutin dua kali dalam sebulan, tepatnya di setiap hari Mnggu di RTH Kamboja tanpa minta pamrih dari mana pun.

Warga yang duduk mengaji pun ternyata tidak hanya dari anak-anak, namun ada juga dari kalangan orang dewasa.

"Biasanya ada juga orang tua yang bawa anaknya ikut mengaji, atau melancari hapalan," terang Ahmad Baihaqie, Ketua Komunitas We Inspire kepada SMART FM.

Baca Juga: Miliki Empat Posko Pemenangan, Haris-Ilham Maksimalkan Relawan

Tidak hanya sampai disini, menurut mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Fakultas Ekonomi itu juga ingin melebarkan kegiatan ini hingga lebih jauh.

Yakni dengan blusukan ke daerah-daerah terpencil dan mengajari langsung warga mengaji, utamanya anak-anak.

"Kami tidak ingin budaya agamis di kalangan anak-anak itu luntur. Apalagi dengan perkembangan teknologi sekarang," tandasnya.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Shalat Idul Adha di Gowa Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Disinggung kesulitannya selama kegiatan ini dijalankan, dirinya mengaku hanya ada pada keterbtasan fasilitas yang tersedia.

Apalagi di masa pandemi sekarang, yang sangat memerlukan alat-alat protokol kesehatan.

"Belum ada sentuhan dari Pemerintah Kota juga kami dari kegiatan ini. Jadi kami gunakan fasilitas seadanya," pungkasnya.

Baca Juga: Jelang Penetapan Paslon, Petahana Banjarmasin Unggul di Lembaga Survei