"Lewat progran Trijuang ini, setiap persil tanah kita akan petakan. Nanti manfaatnya banyak. Termasuk kaitannya dengan NIK Kelompok Tani, kaitannya dengan subsidi pupuk dan sektor pertanian lain. Selain itu dalam hal tata ruang juga akan sangat bermanfaat. Investor yang akan berinvestasi cukup melihat peta wilayahnya apakah zona pemukiman, zona industri atau zona pertanian," tegasnya.
Ke depan sistem pemetaan bidang tanah juga akan ditambahkan fitur topografi, kemiringan tanah dan beberapa fitur lain tergantung kebutuhan yang nantinya akan memberikan kenudahan layanan.
"Kita canangkan tahun 2025 seluruh persil tanah di Indonesia telah terpetakan. Jatim menarget akan bisa melakukan pemetaan bidang tanah antara 1,5 juta hingga 2 juta bidang tanah setahun. Kalau misal APBD yang dialokasikan tidak cukup membiayai maka komponen dana desa bisa digunakan sehingga program ini akan berhasil," tegasnya.
Baca Juga: Pengundian Nomor Urut Paslon Kepala Daearh Sulut Digelar Tertutup
Sementara itu, Kakanwil BPN Jatim Jonahar menyampaikan bahwa persil demi persil di Jatim akan dipetakan secara detail yang kenudian akan dikomputerisasi lengkap dengan citra satelit resolusi tinggi.
"Tiga pilar dalam program ini kita libatkan karena lalau kita sendiri itu berat. Seperti yang kita tunggu, jika pemetaan ini selesai, maka penyelesaian pertanahan akan cepat selesai karena semua bidang tanah telah terpetakan," kata Jonahar.
Melalui program ini akan ada orang yang ditunjuk, baik dari desa, pemda maupun dari BPN. Targetnya selurih bidang tanah di Jatim alan terpetakan di tahun 2025.
Mulanya targetnya adalah tahun 2024, namun karena pandemi maka diundur targetnya rampung di tahun 2025.