Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menyampaikan ketidaksetujuannya dalam rapatnya bersama dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Mini lockdown yang dilakukan berulang itu akan lebih efektif. Jangan sampai kita generalisir satu kota atau satu kabupaten apalagi satu provinsi, ini akan merugikan banyak orang,” ungkapnya dalam kesempatan tersebut.
Pesan ketidaksetujuannya dengan adanya PSBB ketat ini pun akan disampaikan oleh jajarannya kepada gubernur, bupati, dan walikota yang menerapkan hal tersebut.
Baca Juga: Jokowi Berikan Aset Negara Sebesar Rp 2,1 Triliun ke Pertamina
Jokowi lebih menyarankan adanya lockdown dalam lingkup kecil seperti lingkup desa hingga kantor.
“Artinya pembatasan berskala mikro di tingkat desa, kampong, RW, RT, aau di kantor, pondok pesantren, saya kita itu lebih efektif,” tegasnya menambahkan.
Tak hanya berfokus untuk menekan jumlah pertambahan kasus, namun Jokowi juga mengimbau agar pemerintah berupaya untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Kapolri Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan di Pilkada