Banjarmasin, Sonora.ID - Kota Banjarmasin tidak hanya memiliki akses transportasi jalur darat, namun juga mengandalkan jalur sungai.
Karena itulah, wilayah yang mayoritas dikelilingi perairan ini menjadikan ibu kota provinsi Kalimantan Selatan itu mendapat julukan kota seribu sungai.
Tak ayal, akses jalan yang digunakan masyarakat untuk melintasi sungai pun bermacam-macam. Seperti jembatan gantung hingga jalan titian.
Namun, tak semua akses jalan itu kondisinya layak digunakan, hingga akhirnya mengancam keselamatan setiap warga yang melintas.
Baca Juga: Lindungi Wartawan di Lapangan, PWI Kalsel Bagikan Ribuan Masker
Salah satu contohnya di ujung bagian Kota Banjarmasin, tepatnya berada di kawasan Jalan Antasan Bondan, Teluk Mendung, RT 17 Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan.
Di daerah terpencil itu terdapat akses penghubung warga berupa titian berbahan kayu ulin, yang tak layak dilewati warga.
Berdasarkan pantuan redaksi SMART FM Banjarmasin, jalan itu merupakan akses utama bagi penduduk setempat, yang berada di atas bantaran Sungai Mantuil.
Keluhan pun berdatangan disampaikan penduduk setempat, salah satunya Tini yang mengeluhkan kerusakan akses penghubung warga tersebut.
Ia membeberkan, kondisi ini terjadi sudah cukup lama hampir 20 Tahun. Bahkan menjadi keluhan warga di RT 17, lantaran rusaknya kondisi titian kayu sepanjang kurang lebih 350 meter itu kerap menimbulkan korban.
“Kesian anak-anak yang sering jatuh sini, bahkan anak saya jatuh sampai robek dibagian kaki, akibat papan dari titiannya yang lepas,” ungkpanya.
Hal senada jug diungkapkan Aminah, warga setempat yang menambahkan sempat ada korban meninggal dunia akibat terperosok dan jatuh di titian ini bersama sepeda motor yang dipakainya.
Aminah berharap kepada Pemerintah Kota Banjarmasin untuk segera memperbaiki jalan titian yang rusak ini.
“Ia anak saya jatuh disepeda motor karena ada lubang di titian itu, kemudian tertindih sepeda motor. Walaupun sempat dirawat rumah sakit selama 24 hari setelah itu meninggal dunia,” ungkapnya.
Baca Juga: Hari Pertama Jadi Plt Wali Kota, Hermansyah Kumpulkan Pimpinan SKPD
Sementara itu, Ketua RT 17 Rahimah mengatakan, aktivitas masyarakat sekitar sering terganggu akibat adanya lubang-lubang di titian jalan tersebut.
Pihaknya sudah mengajukan permintaan perbaikan ke pihak kelurahan ataupun kecamatan, tapi tak pernah ada tanggapan.
“Titian ini Sudah hampir 20 tahun sudah rusak, kami pihak RT sudah beberapa kali rapat pihak Pemko maka sampai saat ini tidak terealisasi,” terangnya.
Sampai saat ini jika ada titian yang berlubang maka akan ditambal secara swadaya masyarakat.
“Sampai saat kita sudah sering dijanjikan oleh Pemko dari tahun 2019 sampai tahun 2020 tetapi dengan adanya Covid-19 pembangunannya terpaksa harus di 2021 mendatang, jika tertunda atau tidak dibangun maka kami sangat kekhawatiran kalau kembali dan korban yang berjatuhan,” tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan, reporter sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarmasin, Ahmad Fanani Syaifuddin untuk dimintai tanggapan, namun tidak ada balasan.