Sonora.ID – Pandemi Covid-19 membuat sejumlah masyarakat memiliki kebiasan baru dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Salah satunya kebiasaan baru yang juga dirasakan oleh para pecinta kopi
Pembatasan sosial yang mengharuskan masyarakat untuk tetap bisa menjaga jarak dan tak berpergian keluar rumah membuat pecinta kopi tak kehabisan akal.
Banyak dari pecinta kopi yang akhirnya meracik atau menyeduh kopi sendiri menggunakan sentuhan tangannya di rumah masing-masing alias manual brewing.
Dalam webinar 'Sonora Virtual Class Ada Apa Dengan Coffee? Brewing Skill Bersama Evani Jesslyn', Evani selaku Co-Founder First Crack & Strada Coffee menjelaskan mengenai berbagai macam metode brewing skill.
Baca Juga: Suka Ngopi? Yuk Belajar Mengenai Sensory Skill dan 3 Karakter Aroma Kopi Berikut!
Evani mengatakan seiring perkembangan zaman metode-metode brewing banyak bermunculan guna menciptakan cita rasa kopi yang berkualitas.
Namun, Evani menyebut pada dasarnya metode brewing terdiri dari tiga bagian, di antaranya:
Immersion
Metode Immersion paling jelas jika melihat French Press, yang dimana melibatkan perendaman bubuk kopi menggunakan air beberapa saat sebelum benar-benar disajikan.
Immerison merupakan metode yang menghasilkan ukuran gilingan kopi (grind size) yang lebih kasar karena adanya ekstrasi berlebihan.
Jika kopi tersebut banyak terekstrak saat proses penyeduhan, maka cita rasa kopi pun akan menjadi pahit.
Baca Juga: Kerap Disebut Praktis, Seberapa Mudah Menggunakan Alat French Press?
Gravity
Jenis metode ini cukup diminati oleh para pecinta kopi dalam proses pembuatannya.
Alat yang populer dan sering sekali digunakan oleh metode ini adalah V60.
Metode brewing Gravity ini melibatkan bubuk kopi halus yang dialiri oleh air.
Pressure
Metode terakhir menurut Evani adalah Pressure.
Jenis pembuatan kopi ini menggunakan metode bantuan tekanan untuk menghasilkan ekstrasi yang baik.
Baca Juga: Benarkah Konsumsi Kopi Bisa Tingkatkan Imun dan Cegah Virus Corona?
Biasanya sering dilakukan dalam pembuatan kopi yang menggunakan espresso machine, karena menggunakan tekanan sembilan bar.
“Tapi jika tidak ingin menggunakan mesin, kita masih bisa menggunakan alat yang dinamakan Aeropress,” kata Evani.
Metode pressure menghasilkan grind size yang lebih halus daripada metode Immersion dan Gravity.
Hal ini karena pembuatannya yang hanya membutuhkan tekanan sekitar 20-30 detik.
Baca Juga: Suka Merasa Sesak Napas Setelah Minum Kopi? Berikut Penjelasannya
Lebih lanjut, untuk menghasilkan kopi yang berkualitas baik, Evani Jesslyn menyebutkan ada beberapa faktor pendukung dalam proses penyeduhan kopi.
“Selain gilingan, kita juga perlu memperhatikan terperatur suhu dari air yang digunakan. Waktu yang kita gunakan pun sangat berpengaruh, sebab semakin lama air dan kopi terendam maka rasanya akan semakin pahit. Kemudian terakhir adalah turbulence atau pergolakan, ini agar partikel-partikel kopinya bisa terekstrak oleh air,” katanya.
Baca Juga: Punya Asam Lambung? Perhatikan Hal Ini Sebelum Konsumsi Kopi
Selain itu, Evani menyarankan bagi pecinta kopi untuk terbiasa membeli kopi dalam bentuk biji.
Mengapa demikian, karena sebut Evani, sekitar 60 persen aroma dari kopi yang digiling manual akan menghilang karena proses penguapan.
“60 persen dari aroma kopi akan menghilang setelah kita giling. Jadi disarankan untuk membeli kopi dalam bentuk biji sehingga masih fresh ketika akan diminum,” ujar Evani.