Saat sibuk memunguti sampah, ada seorang pelajar dari luar kota yang berjalan jongkok setelah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Pelajar itu pun berhenti tepat di hadapan Wali Kota Risma. Ia pun sempat kaget bahwa rata-rata yang ikut demo itu berasal dari luar Surabaya dan merusak berbagai fasilitas umum di Kota Pahlawan.
"Aku bangun ini buat rakyatku, kenapa kamu tidak rusak kotamu sendiri. Aku belain wargaku setengah mati, kenapa kamu kesini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati, tanganku sampai patah belain wargaku. Kenapa kamu hancurin. Tega sekali kamu," kata Risma dengan suara gemetar.
Baca Juga: ICW Temukan Polri Belanja Sebanyak Rp 408,8 Miliar Pada September, Antisipasi Demo Omnibus Law?
Ia bertanya berkali-kali tujuan ikut demo ke Surabaya. Namun, mereka hanya terdiam dan tertunduk.
"Kenapa kamu ke sini? Aku tanyak kenapa kamu ke sini, kenapa," ujar Risma berkali-kali. Karena tak kunjung dijawab, ia pun langsung menghindar dan lebih memilih untuk membersihkan jalanan dan fasilitas yang dirusak perusuh.
Tak lama kemudian, ia bertemu lagi dengan gerombolan pelajar yang berjalan jongkok karena diamankan polisi.
Lagi-lagi dia bertanya tujuan datang ke Surabaya, karena ternyata gerombolan anak muda ini juga berasal dari luar Surabaya. Karena dijawab untuk demo menolak Omnibus Law, Wali Kota Risma pun menanyakan isi undang-undang tersebut. Mereka pun tak bisa menjelaskannya.
Baca Juga: 11 Halte Dibabat Demonstran, Anies Perkirakan Biaya Perbaikan Capai Rp 25 M