Demo Buruh di Surabaya Dicederai Perusuh, Risma: Kenapa Kamu ke Sini?

9 Oktober 2020 17:45 WIB
Wali Kota Risma saat membetulkan tempat sampah yang dirusak perusuh pasca demo buruh Jatim di Surabaya, Kamis (08/10/2020) malam.
Wali Kota Risma saat membetulkan tempat sampah yang dirusak perusuh pasca demo buruh Jatim di Surabaya, Kamis (08/10/2020) malam. ( Sonora/Budi Santoso)

Surabaya, Sonora.ID - Aksi demonstrasi buruh tentang UU Cipta Kerja yang seharusnya menarik simpati malah dicederai oleh tindakan vandalisme oleh perusuh.

Tidak berseragam atau menggunakan uniform seperti buruh. Tidak menggunakan almamater layaknya mahasiswa. Cenderung berbusana gelap atau hitam seperti menjadi ciri kebanyakan pelaku yang sempat diamankan oleh polisi.

Bahkan, kebanyakan dari mereka yang diamankan bukan dari elemen buruh atau mahasiswa dan didominasi oleh usia anak hingga remaja yang bisa jadi mereka terprovokasi atau terpancing oleh pelaku utama dari kerusuhan. Hal ini yang selanjutnya diselidiki oleh pihak kepolisian Polrestabes Surabaya.

Baca Juga: Demo Berujung Perusakan, Risma: Saya Setengah Mati Bangun Kota Ini!

Setelah demonstrasi di Surabaya berangsur reda, Wali Kota Risma berkeliling untuk memeriksa kondisi Surabaya, Kamis (08/10/2020) malam.

Sambil dibonceng motor listrik oleh ajudannya, ia menuju Jalan Gubernur Suryo atau di depan Gedung Negara Grahadi. Ia langsung bertemu Kapolrestabes Surabaya untuk mengetahui kondisi dan keamanan Surabaya.

Setelah itu, dengan HT-nya, ia meminta jajarannya untuk langsung membersihkan kawasan Jalan Gubernur Suryo-Simpang Dukuh dan juga Jalan Basuki Rahmad. Di sela-sela meminta jajarannya turun, ia sesekali memunguti batu-batu dan sampah-sampah yang berserakan di jalanan.

Baca Juga: Forum Rektor se-Lampung Adakan Pertemuan Bahas Demo Omnibus Law

Saat sibuk memunguti sampah, ada seorang pelajar dari luar kota yang berjalan jongkok setelah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Pelajar itu pun berhenti tepat di hadapan Wali Kota Risma. Ia pun sempat kaget bahwa rata-rata yang ikut demo itu berasal dari luar Surabaya dan merusak berbagai fasilitas umum di Kota Pahlawan.

"Aku bangun ini buat rakyatku, kenapa kamu tidak rusak kotamu sendiri. Aku belain wargaku setengah mati, kenapa kamu kesini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati, tanganku sampai patah belain wargaku. Kenapa kamu hancurin. Tega sekali kamu," kata Risma dengan suara gemetar.

Baca Juga: ICW Temukan Polri Belanja Sebanyak Rp 408,8 Miliar Pada September, Antisipasi Demo Omnibus Law?

Ia bertanya berkali-kali tujuan ikut demo ke Surabaya. Namun, mereka hanya terdiam dan tertunduk.

"Kenapa kamu ke sini? Aku tanyak kenapa kamu ke sini, kenapa," ujar Risma berkali-kali. Karena tak kunjung dijawab, ia pun langsung menghindar dan lebih memilih untuk membersihkan jalanan dan fasilitas yang dirusak perusuh.

Tak lama kemudian, ia bertemu lagi dengan gerombolan pelajar yang berjalan jongkok karena diamankan polisi.

Lagi-lagi dia bertanya tujuan datang ke Surabaya, karena ternyata gerombolan anak muda ini juga berasal dari luar Surabaya. Karena dijawab untuk demo menolak Omnibus Law, Wali Kota Risma pun menanyakan isi undang-undang tersebut. Mereka pun tak bisa menjelaskannya.

Baca Juga: 11 Halte Dibabat Demonstran, Anies Perkirakan Biaya Perbaikan Capai Rp 25 M

Risma pun akhirnya lebih memilih untuk membersihkan kotanya daripada mengurusi anak-anak ini. Ia pun bergerak ke Jalan Basuki Rahmad dan ternyata ditemui banyak pot bunga besar yang hancur, bunganya pun ringsek, sehingga ia meminta jajaran DKRTH untuk mengambil bunga-bunga itu dan membersihkan sampah-sampahnya.

Bahkan, ketika ia melihat bekas bakar-bakar, Risma meminta Dinas PU Bina Marga untuk menerjunkan alat berat untuk membersihkannya.

Beberapa alat berat dan truk hingga berbagai unit mobil pemadam kebakaran berdatangan ke lokasi. Mereka langsung gerak cepat membersihkan semua sampah yang berserakan di jalanan. Water barrier yang rusak di depan Tunjungan Plaza langsung diganti baru. Bahkan, langsung dipasang lagi berjejer.

Baca Juga: 11 Halte Dibabat Demonstran, Anies Perkirakan Biaya Perbaikan Capai Rp 25 M

Sementara itu, Kepala Dinas DKRTH Anna Fajriatin memastikan bahwa Pemkot Surabaya menurunkan kekuatan penuh untuk membersihkan sampah dan barang-barang yang dirusak oleh para demonstran. Sebab, kerusakan di lapangan sangat parah dan perlu penanganan segera.

"Jadi, atas perintah Bu Wali, kami angkut dulu semuanya bunga-bunga yang rusak dan bola-bolanya yang ada di pedestrian. Sebab, tanaman ini kan juga makhluk hidup, pasti mereka ini juga stress, sehingga kami rawat dulu," kata Anna.

Ia menargetkan semuanya bisa dibersihkan malam ini hingga clear dan bersih semuanya, sehingga diharapkan besok pagi ketika warga Surabaya mulai beraktivitas sudah nyaman dan lancar kembali. "Semoga malam ini clear semuanya dan bersih. Apalagi ini semua dinas turun untuk bersih-bersih," imbuhnya.

Benar saja, setelah sekitar 2-3 jam dibersihkan oleh Wali Kota dan jajarannya, akhirnya jalan di depan Grahadi dan Jalan Basuki Rahmad sudah bisa dilewati. Bahkan, para pesepeda ontel sudah santai lewat di jalan tersebut. 

Baca Juga: Risma Berikan IMB Gratis ke Rumah Ibadah & Fasilitas Pendidikan di Surabaya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm