Kendati demikian, Lutfi menegaskan bahwa secara kemanusiaan, insentif wajar dan layak diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah.
Apalagi yang dikorbankan oleh mereka yang berada di garda terdepan penanganan dan perawatan pasien tak sedikit, bahkan mempertaruhkan kesehatan dan keselamatannya sendiri karena tingginya risiko penularan virus.
Belum lagi harus jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat, tentunya bukan merupakan hal yang mudah untuk dilalui.
“APBD kita harus memberikan penghargaan kepada pahlawan kesehatan yang berjuang melawan CoVID-19,” tegasnya.
Untuk itu, menurut Lutfi pihaknya akan terus mengawal tenaga kesehatan yang berjuang melawan CoVID-19 agar mendapatkan penghargaan yang layak dan semestinya dari pemerintah daerah.
“Pengorbanan tenaga medis ini harus dihargai,” ujar Lutfi lagi.
Oleh karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan yang melibatkan BPK RI, BPKP, Inspektorat, Dinas Kesehatan, Badan Keuangan Daerah serta pihak rumah sakit, terkait kejelasan atas insentif bagi para tenaga kesehatan yang menangani CoVID-19.
Baca Juga: 41 Hari Jadi PLH, Roy Rizali Anwar Resmi Jadi Penjabat Sekda Kalsel