Sonora.ID - Semakin berjalannya waktu, Indonesia yang sekarang masih menduduki kelas negara ekonomi berkembang di dunia kini mulai menampakkan taringnya.
Pasalnya beberapa sektor perekonomian Indonesia sudah mulai membaik dan berkembang.
Bahkan, sebuah isu beredar di masyarakat yang menyebutkan jika Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar keempat di tahun 2050.
Ahli Strategi Hugh White dari Universitas Nasional Australia, membahas arti perkembangan ekonomi di Indonesia dan dampaknya bagi negara kanguru itu.
Baca Juga: Bank Dunia Merevisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi Minus 2 Persen
Dirinya menyebutkan, jika ekonomi Indonesia di tahun 2018 (sebelum pandemi Covid-19) terus stabil ke depannya, maka bukan hal yang mustahil bagi Indonesia untuk bisa menjadi salah satu negara terkuat dunia beberapa dekade mendatang.
Hal ini diungkapkan Australia, demi meredam dampak dari pengaruh China yang terus menebar di wilayah Asia-pasifik.
Bangkitnya China telah membayang-bayangi Australia dalam pertumbuhan ekonomi mereka.
"Indonesia tetangga sebelah kita, pada akhirnya akan menjadi negara yang sangat kaya dan sangat kuat," ungkap Profesor White pada program The World ABC.
"Kami benar-benar memikirkan, apa yang akan terjadi selanjutnya," imbuhnya.
Baca Juga: Amati Kondisi Indonesia Saat Ini, Ibas: Zaman SBY Ekonomi Meroket
Profesor White menegaskan, Australia tengah memikirkan ekonomi Indonesia akan menjadi tiga kali lipat dari Australia pada tahun 2030 dan bahkan menjadi keempat terbesar di dunia di tahun 2050.
World Economic Forum menyebutkan jika Bank Dunia dan IMF pun memprediksi akan adanya pergeseran ekonomi dunia.
Hal ini tercatat dalam perjalanan rentan waktu antara tahun 1992 hingga 2024 mendatang.
Menurut kedua lembaga itu, negara-negara Asia akan lebih mendominasi sebagian besar 5 teratas kekuatan ekonomi dunia.
Baca Juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen
Hal itu didasarkan oleh ukuran PDB tahun 2024 kelak, yang berimbas menurunkan kekuatan ekonomi Eropa ke peringkat lebih rendah.
Sejak tahun 1990-an, disebutkan jika perekonomian China terus meroket.
Sementara itu dibelakangnya, ada dua negara Asia lain yang diprediksi akan mendulang kesuksesan seperti China yakni Indonesia dan India.
Juli 2020 saja, Indonesia dan India masuk ke peringkat 10 besar ekonomi terbesar dunia.
Diperkirakan jika Indonesia dan India akan mencapai 3 sampai 5 pada tahun 2024, sementara negara Asia lainnya adalah Jepang yang menempati posisi 4.
Sedangkan Rusia, diprediksi akan berada di posisi keenam di dunia.
Negara kelas menengah yang sedang berkembang di Asia adalah salah satu alasan pergeseran continental dalam PDB.
China jadi negara yang pertumbuhan pasarnya membaik di abad ke-21 ini.
Negara tersebut bahkan diperkirakan bisa mengatasi populasi yang menua lebih jauh ke depannya, yang berimbas mengurangi konsumsi mereka.
Indonesia berasama Malaysia dan Filipina akan meningkatkan angkatan kerja secara signifikan di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: INDEF: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan Ii Minus 3,8%
Menurut Forum Ekonomi Dunia, hal ini bekontribusi pada peningkatan pendapatan rata-rata yang dapat dibuang.
Perusahaan Asia seperti Huawei dari China dan Tata India, telah muncul pada abad ini dan diharapkan bisa lebih muncul di kacah global.
Meski begitu, menurut FAO, pertumbuhan ekonomi Asia tetap saja mengalami permasalahan, seperti kesenjangan yang tumbuh dengan cepat antara pendapatan pedesaan dan perkotaan, degradasi lingkungan dan tantangan baru bagi tata kelola dan institusi.
Artikel ini juga telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Diramalkan Oleh Bank Dunia, Tahun 2024 Akan Terjadi Pergeseran Besar-Besaran, China Jadi Penguasa Ekonomi sedang Indonesia Juga Menjadi Salah Satunya.