"Misal untuk pengiriman Alat Pelindung Diri (APD), termasuk ribuan masker yang akan kita distribusikan ke masing masing daerah. Heli ini juga digunakan untuk keliling beberapa kabupaten kota di Kalsel untuk pemetaan bencana rawan banjir di Kalsel," imbuh Mujiyat.
Terkait biaya operasional heli selama berada di Kalimantan Selatan, hal itu menurutnya sepenuhnya tanggung jawab pemerintah pusat.
“Alhamdulillah ini all in ditanggung oleh pemerintah pusat. Jadi daerah ini hanya sebagai objek operasionalnya saja,” pungkasnya.
Baca Juga: Status Zona Penyebaran Covid-19 Banjarmasin Ditentukan 14 Oktober
Adapun Liasion Officer heli Chinook dari PT. Genesa Dirgantara, Heru Susanto bersama Edho menjelaskan bahwa helikopter ini adalah helikopter besar dengan dua Rotor Blade yang dapat dipergunakan berbagai aktivitas penanganan darurat bencana, yang memiliki kemampuan daya angkat maksimum 50,000 lbs/ 25 Ton.
"Helikopter ini pun dapat mengangkut dua setengah kali lipat air dibandingkan dengan helikopter-helikopter besar lainnya dalam kegiatan water bombing kebakaran hutan dan lahan," tandas dia.
Dijelaskan Heru, helikopter ini akan dipergunakan dengan maksimal oleh BNPB dan dipersiapkan untuk menangani kondisi darurat bencana seperti dropping logistik, evakuasi pada lokasi-lokasi yang terkena bencana dan untuk transportasi udara membawa laboratorium udara PCR untuk penanganan CoVID-19 ke seluruh provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Kunjungan ke Tapin, Pjs Wali Kota Banjarbaru Pimpin Apel Kesiapsiagaan Covid-19