Banjarbaru, Sonora.ID – Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan bencana di Kalimantan Selatan, mendapatkan sokongan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa pengiriman Helikopter Chinook.
Helikopter tipe Chinook CH47D dengan nomor register N303AJ didatangkan dari Billings, Montana, Amerika Serikat oleh PT. Genesa Dirgantara yang mendapat kepercayaan dari BNPB.
Heli bermesin ganda dan dua baling-baling depan belakang ini merupakan heli pertama di Indonesia yang diterjunkan oleh BNPB untuk mendukung misi membantu penanganan Karhutla dan misi kemanusiaan di Indonesia.
Baca Juga: Dishut Sumsel Menilai Dampak Buruk Karhutla Akan Lebih Besar di Tahun ini
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel memprioritaskan daerah dalam mengoperasikan helikopter Chinook, yakni daerah yang rawan akan terjadinya banjir dan Karhutla. Selain itu, helikopter Chinook juga bisa mendukung pengiriman bahan logistik ke wilayah terdampak bencana.
"Alhamdulillah setelah menunggu dua hari akhirnya datang dan akan membantu misi kemanusiaan di Kalsel. Pertama besok kita coba operasional untuk water boombing lebih dulu," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat, saat menyambut kedatangan Helikopter Chinook di Bandara Internasional Syamsudin Noor, pada Senin (12/10) sore.
Selain misi penangangan Karhutla dari udara, helikopter buatan Negeri Paman Sam itu juga akan dioptimalkan untuk kegiatan misi bantuan kemanusiaan Covid-19.
Baca Juga: Optimalkan Pencegahan Karhutla di Sumsel, Aplikasi Si Pakar Resmi Dikenalkan
"Misal untuk pengiriman Alat Pelindung Diri (APD), termasuk ribuan masker yang akan kita distribusikan ke masing masing daerah. Heli ini juga digunakan untuk keliling beberapa kabupaten kota di Kalsel untuk pemetaan bencana rawan banjir di Kalsel," imbuh Mujiyat.
Terkait biaya operasional heli selama berada di Kalimantan Selatan, hal itu menurutnya sepenuhnya tanggung jawab pemerintah pusat.
“Alhamdulillah ini all in ditanggung oleh pemerintah pusat. Jadi daerah ini hanya sebagai objek operasionalnya saja,” pungkasnya.
Baca Juga: Status Zona Penyebaran Covid-19 Banjarmasin Ditentukan 14 Oktober
Adapun Liasion Officer heli Chinook dari PT. Genesa Dirgantara, Heru Susanto bersama Edho menjelaskan bahwa helikopter ini adalah helikopter besar dengan dua Rotor Blade yang dapat dipergunakan berbagai aktivitas penanganan darurat bencana, yang memiliki kemampuan daya angkat maksimum 50,000 lbs/ 25 Ton.
"Helikopter ini pun dapat mengangkut dua setengah kali lipat air dibandingkan dengan helikopter-helikopter besar lainnya dalam kegiatan water bombing kebakaran hutan dan lahan," tandas dia.
Dijelaskan Heru, helikopter ini akan dipergunakan dengan maksimal oleh BNPB dan dipersiapkan untuk menangani kondisi darurat bencana seperti dropping logistik, evakuasi pada lokasi-lokasi yang terkena bencana dan untuk transportasi udara membawa laboratorium udara PCR untuk penanganan CoVID-19 ke seluruh provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Kunjungan ke Tapin, Pjs Wali Kota Banjarbaru Pimpin Apel Kesiapsiagaan Covid-19
Dijelaskannya, heli ini dipiloti oleh Robert Joseph Sperry dan Kenneth Allen Torrez, bersama kru, total tujuh orang yang semua dari luar negeri dan ditambah lima kru dari Indonesia.
“Pilotnya 2 orang dari Amerika dan 1 orang pengganti dari Italia,” tutup Heru.
Baca Juga: Kepala BNPB Minta Warga Sulut Lebih Taat Terhadap Peratutan Protokol Kesehatan