Palembang, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan acara Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2020, Selasa (13/10), di Graha Bina Praja (Auditorium) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan yang dihadiri oleh Pemerintah Daerah 17 Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Selatan tersebut, dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Mawardi Yahya.
Dalam sambutannya, Mawardi Yahya mengatakan bahwa penurunan angka stunting di Provinsi Sumatera Selatan adalah menjadi tugas bersama.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Targetkan Stunting Turun Hingga 14 Persen di 2024
“Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, saya sampaikan bahwa, adalah tugas kita bersama, suatu permasalahan yang sangat multidimensi, tentang penurunan angka stunting,” ujar pria yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2018 lalu tersebut.
Oleh sebab itu, lanjutnya, melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), baik di tingkat Nasional, maupun Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, sudah dimasukkan sebagai tugas dan tanggung jawab bersama.
Dikatakannya, yang dimaksud dengan multidimensi adalah karena peran tersebut tidak cukup dengan gerakan dari pemerintah saja.
Menurutnya, perlu adanya suatu pemahaman bagi masyarakat tentang pencegahan stunting.
“Pertama, dimulai dari kehamilan. Dari sekian bulan, dari sekian bulan, dari sekian bulan. Kedua, kelahiran. Dari sekian bulan harus dikasih apa, harus dikasih apa, harus dikasih apa. Termasuk ibunya, lagi hamil harus makan apa, makan apa, makan apa. Itu dari segi kesehatan,” ungkap mantan Bupati Ogan Ilir (OI) dua periode tersebut.
Perilaku anak, sambungnya, harus juga menjadi perhatian serius oleh orang tua.
Pendidikan anak usia dini adalah hal yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Baca Juga: Ingin Turunkan Stunting dan AKI, PKK Sumsel Gelar Pelatihan Peningkatan Keterampilan Kader
“Supaya apa? Supaya anak kita yang ada di masyarakat desa tersebut, bagaimana tumbuh berkembang dengan baik, sehat,” ujar suami Hj. Fauziah tersebut.
Ia menilai, dibutuhkan peran serta seluruh perangkat desa untuk membantu penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
“Maka sebab itu, tidak ada lain peran Kepala Desa, peran Bidan Desa, peran pendidikan keluarga,” ungkapnya.
Dikatakannya, semua hal tadi harus terintegrasi. Tanpa itu, tidak akan mungkin terjadi penurunan angka stunting di Provinsi Sumatera Selatan.