Hal itu merujuk pada bagaimana para pemilik UKM menerapkan strategi. Salah satunya adalah menggunakan strategi pivot atau diversifikasi.
Yuswohady menjelaskan, pivot adalah para UKM bergeser haluan dari bisnis yang dilakukan sebelumnya mengikuti bisnis yang sedang berjalan sekarang.
UKM sendiri memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu terlihat dari kontribusi UKM sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Selain itu, UKM menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja. Pada 2018, UKM tercatat sebanyak 64,2 juta unit.
Oleh karena itu Yuswohady berharap, pada 2021 UKM dapat bangkit kembali agar ekonomi kembali pulih. Selain itu, dengan adanya kehadiran vaksin diharapkan daya beli masyarakat kembali bergeliat.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid 19, Pemkot Manado Semprot Disinfektan Di Kantor Pelayanan Publik