Sonora.ID - Tahun 2020 adalah “The Lose Year” karena sudah dipastikan akhir tahun ini dunia usaha tak mampu mencapai target. Sebabnya kita sudah tahu karena krisis kesehatan-ekonomi yang membawa Indonesia ke jurang resesi.
Menurut Pakar Marketing dan Branding Yuswohady tahun 2021 harus menjadi momentum comeback.
Untuk mempersiapkan “win-back year” 2021, maka setiap pemain harus memahami perubahan lingkungan bisnis di next normal. Hal itu disampaikan Yuswohady saat talkshow dengan Radio Smart Fm.
Yuswohady menjelaskan, terdapat 3 lingkaran beririsan yang akan terjadi mengenai usaha kecil dan menengah (UKM) di tahun 2021 atau peta bisnis yang ada di UKM outlook 2021.
Baca Juga: Polisi Tegaskan Bakal Catat Para Pelajar Yang Demo UU Cipta Kerja di SKCK
Lingkaran yang pertama atau lingkaran yang terluar adalah sebuah chance atau kemungkinan. Kemungkinan ini merujuk pada perubahan-perubahan makro yang sulit diprediksi dan dipengaruhi.
“Sebagai contoh karena perubahan regulasi atau karena adanya pandemi seperti saat ini,” ujar Yuswohady.
Selanjutnya, untuk bagian lingkaran tengah merupakan perubahan customer. Pada tahun 2021, prilaku para customer akan berubah menjadi lebih memprioritaskan kesehatan, kebersihan dan keselamatan mereka.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Ingatkan Penerapan Protokol Kesehatan Dimulai dari Keluarga
“Cleannes, healtines dan savetynes akan menjadi prioritas konsumen,” ujar Yuswohady.
Untuk lingkaran yang ketiga atau terakhir merupakan mengenai kompetisi.
Hal itu merujuk pada bagaimana para pemilik UKM menerapkan strategi. Salah satunya adalah menggunakan strategi pivot atau diversifikasi.
Yuswohady menjelaskan, pivot adalah para UKM bergeser haluan dari bisnis yang dilakukan sebelumnya mengikuti bisnis yang sedang berjalan sekarang.
UKM sendiri memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu terlihat dari kontribusi UKM sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Selain itu, UKM menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja. Pada 2018, UKM tercatat sebanyak 64,2 juta unit.
Oleh karena itu Yuswohady berharap, pada 2021 UKM dapat bangkit kembali agar ekonomi kembali pulih. Selain itu, dengan adanya kehadiran vaksin diharapkan daya beli masyarakat kembali bergeliat.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid 19, Pemkot Manado Semprot Disinfektan Di Kantor Pelayanan Publik