2 hari kemudian, sakit perutnya justru semakin parah sehingga membuatnya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa. Di sana dokter memeriksanya dengan melakukan tes darah.
Dokter tampak kaget setelah mengambil tes darah L karena dalam kantung yang digunakan untuk mengambil darah L ditemukan lapisan lemak.
Secara total, lemak yang terkumpul dari darah L bahkan mencapi satu kantong. Saking banyaknya lemak dalam darah L, warna darah yang harusnya merah sampai berubah menjadi kuning.
Dalam pemeriksaan tekanan darah L juga melebihi standar normal berkali-kali. Ketika L menceritakan kebiasaan makannya, ia merasa sangat takut.
Perusahaan tempatnya bekerja tidak menyediakan kantin, jadi dirinya lebih sering makan di luar. Belajar dari pengalaman L, makanan cepat saji sangat berbahaya.
Ada baiknya kamu kurangi asupan makanan berlemak dan perbanyak asupan makanan bergizi, ditambah dengan luangkan waktu untuk berolahraga.
Baca Juga: Cegah Covid-19, 16 ribu Petugas KPPS di Makassar Harus Jalani Rapid Test