Sonora.ID - Pengalaman aneh sekaligus menyeramkan dialami oleh seorang wanita asal Tiongkok bernama L.
Wanita yang diketahui berusia 26 tahun tersebut memiliki darah yang berwarna kuning dan membuat banyak dokter serta perawat syok.
L adalah seorang pekerja kantor yang memulai hidup mandiri kurang lebih selama setahun yang lalu. Lantaran tinggal sendirian L pun berfikir dapat makan sesuka hati makanan yang dirinya suka.
Sejak hidup sendirian itulah wanita berusia 26 tahun tersebut selalu mengkonsumsi makanan cepat saji dan juga jeroan.
Baca Juga: Tips Olahraga Aman di Luar Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19
Hampir setiap hari, wanita berusia 26 tahun ini mengonsumsi makanan cepat saji, sup pedas dan jeroan dan sangat jarang makan buah dan sayuran.
Tak hanya itu, L juga menghabiskan waktu kerja di kantor dengan duduk sepanjang hari di depan komputer. Pola hidup yang buruk mulai dari terlalu banyak asupakan makanan berlemak tanpa olahraga, menyebabkan L mengalami obesitas.
L memiliki berat badan 136 kg dengan tinggi 165 cm. Jika dihitung, ukuran berat badan dan tinggi badan sangat tidak seimbang.
Sekitar minggu lalu, ketika L selesai makan siang dan minum sebotol air dingin, tiba-tiba ia merasakan sakit di sisi kanan perutnya.
Baca Juga: Manfaat Tersembunyi Clover Honey bagi Kesehatan, bisa Cegah Virus Corona!
Dirinya bahkan mulai merasa mual dan bahkan muntah. L menganggap itu hanya gejala sakit perut biasa, jadi dia mengabaikannya.
2 hari kemudian, sakit perutnya justru semakin parah sehingga membuatnya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa. Di sana dokter memeriksanya dengan melakukan tes darah.
Dokter tampak kaget setelah mengambil tes darah L karena dalam kantung yang digunakan untuk mengambil darah L ditemukan lapisan lemak.
Secara total, lemak yang terkumpul dari darah L bahkan mencapi satu kantong. Saking banyaknya lemak dalam darah L, warna darah yang harusnya merah sampai berubah menjadi kuning.
Dalam pemeriksaan tekanan darah L juga melebihi standar normal berkali-kali. Ketika L menceritakan kebiasaan makannya, ia merasa sangat takut.
Perusahaan tempatnya bekerja tidak menyediakan kantin, jadi dirinya lebih sering makan di luar. Belajar dari pengalaman L, makanan cepat saji sangat berbahaya.
Ada baiknya kamu kurangi asupan makanan berlemak dan perbanyak asupan makanan bergizi, ditambah dengan luangkan waktu untuk berolahraga.
Baca Juga: Cegah Covid-19, 16 ribu Petugas KPPS di Makassar Harus Jalani Rapid Test