Indramayu, Sonora.ID - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri acara Penanaman Mangrove Padat Karya dan penyerahan Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/10/2020).
Dalam siaran pers yang diterima Redaksi Sonora Bandung, Wagub mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar mendukung program padat karya penanaman mangrove dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi COVID-19 yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Cimanuk - Citanduy.
"Selain pemulihan kesehatan, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini kita juga berupaya memulihkan ekonomi, salah satunya lewat program padat karya penanaman mangrove ini," kata Wagub.
Baca Juga: Wakil Gubernur Jabar Ajak Pemuka Agama Turut Berantas Narkoba
Adapun penanaman mangrove kali ini dilaksanakan di wilayah kerja BPDAS-HL Cimanuk - Citanduy seluas 500 hektare. Pola penanaman berupa penanaman secara merata sebanyak 6.600 batang per hektare. Hingga akhir Desember 2020, ditargetkan tertanam 3,3 juta batang mangrove. Selain dalam rangka PEN, penanaman mangrove juga wujud dukungan gerakan tanam dan pelihara 50 juta pohon di Jabar.
Wagub juga berharap, penanaman mangrove lewat program padat karya ini dapat memperbaiki perekonomian masyarakat, khususnya di pesisir, yang selama ini turut terdampak pandemi global COVID-19.
Penanaman mangrove dilakukan oleh sembilan kelompok tani penanam mangrove yang terdiri dari 860 orang dengan upah Rp100 ribu per orang per hari. Jika diestimasikan hingga target penanaman mangrove selesai, maka masing-masing orang akan mendapatkan sekitar Rp8,5 juta.
Mangrove sendiri merupakan vegetasi endemik yang hidup antara transisi daerah laut dan daratan di kawasan pesisir. Keberadaan ekosistem atau hutan mangrove menjadi penting karena memberikan multifungsi secara ekologis maupun ekonomis.
Tanaman mangrove juga dapat diolah menjadi berbagai produk, mulai dari makanan hingga kerajinan tangan. Selain itu, mangrove juga bisa diolah menjadi insektisida dan desinfektan.
Secara umum, penanaman mangrove di Jabar dilakukan di wilayah BPDAS-HL Citarum-Ciliwung seluas 136 hektare dan BPDAS-HL Cimanuk-Citanduy seluas 500 hektare.
Selain menghadiri acara penanaman mangrove, Kang Uu juga menyerahkan enam MASKARA untuk enam desa di Kabupaten Indramayu, yakni Desa Jatibarang (Kecamatan Jatibarang), Desa Kongsijaya (Kec. Widasari), Desa Majasih (Kec. Sliyeg), Desa Pabeanudik (Kec. Indramayu), Desa Dadap (Kec. Juntinyuat), dan Desa Kedokan Agung (Kec. Kedokan Bunder).