Kegiatan ini menghadirkan Nia Niscaya, SH, MBA selaku Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Syarifuddin, M.Pd selaku Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan, Plt. Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Selatan yang diwakili Dewi Family, serta Akhmad Hipni Nur, S.Kep selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, yang memberikan pemaparan terkait sejumlah materi.
“Pandemi Corona telah memberikan dampak negatif terhadap pariwisata, untuk itu telah dilakukan sosialisasi Sapta Pesona di 13 kabupaten/kota di mana tempat wisata boleh buka setelah mendapatkan izin dari satgas CoVID-19 masing-masing daerah,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan, Muhammad Syarifuddin, M.Pd dalam pemaparannya kepada peserta webinar.
Baca Juga: Bank Tanah Dibentuk untuk Kepentingan Bangsa dan Negara
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menurutnya sudah merancang sejumlah strategi pemulihan pariwisata daerah di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), yang tentunya mengedepankan ketatnya penerapan protokol kesehatan di tengah upaya membangun kembali sektor-sektor yang terpuruk, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Pelaku pariwisata akan didorong untuk menjaga destinasi pariwisatanya dengan baik dan menjalani standar-standar yang telah ditetapkan, yaitu destinasi aman, destinasi sehat dan indah,” paparnya lagi.
Wisatawan juga diharapkannya 3 hal utama, yaitu memakai masker, sering mencuci tangan dan menjaga jarak untuk mewujudkan program CHSE (Clean, Healthy, Safety and Environment).
Hal itu juga dilakukan dengan mengedukasi masyarakat melalui berbagai media, baik cetak dan elektronik serta melalui media sosial.
Baca Juga: Pembangunan Dimulai, Pemprov Sulsel Bongkar Stadion Mattoanging