Melalui webinar ini juga akan terjadi saling tukar informasi/urun rembug/koordinasi yang diharapkan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan langkah-langkah strategis yang perlu diambil dalam kerangka menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan terkait kepariwisataan di Kalimantan Selatan dalam masa AKB.
Di sisi lain, ASITA Kalimantan Selatan juga menerapkan rekomendasi dari para anggota dengan berpedoman pada aturan dan standar protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah terkait pelaksanaan kegiatan kepariwisataan di masa AKB di tengah situasi pandemi CoVID-19.
Dewi Family dari DPD ASITA Kalimantan Selatan memaparkan pihaknya melakukan pendekatan dengan memastikan bahwa setiap protokol yang ditetapkan di perusahaan penyedia jasa pariwisata lebih fokus pada kesehatan, kebersihan dan pengurangan kontak fisik yang dibutuhkan wisatawan dan dapat memberikan pengalaman berwisata yang aman.
Baca Juga: Kemenparekraf Gelar
“ASITA ingin membangun seluruh anggota dalam usaha menghidupkan pariwisata di masa pandemi saat ini,” ungkapnya dalam sesi pemaparan.
Tujuannya tak lain agar geliat pariwisata di Kalimantan Selatan kembali tumbuh, meskipun harus ada penyesuaian yang dilakukan oleh wisatawan dan juga penyedia jasa kepariwisataan.
Salah satu yang dilakukan juga dengan menerapkan protokol kesehatan terhadap tenaga kerja di tempat usaha kepariwisataan, yang di antaranya dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh pekerja dan pengunjung, pengaturan waktu kerja yang tidak terlalu panjang agar tidak kekurangan waktu istirahat, serta mewajibkan penggunaan masker dan alat pelindung diri yang disesuaikan ketika berhadapan dengan pengunjung.
“Termasuk pula menyediakan sarana cuci tangan atau hand sanitizer di tiap sudut yang terlihat, serta melakukan pembersihan area paling tidak 4 jam dalam sehari,” pungkasnya.
Webinar yang dipandu Diana Rosianti ini diikuti 50 undangan dari berbagai kalangan, termasuk juga ratusan peserta yang ikut serta melalui layanan ZOOM Meeting. Mulai dari praktisi pariwisata, pengusaha jasa perhotelan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) hingga masyarakat umum dan pelajar.
Baca Juga: Wagub Jabar Hadiri Program Penanaman Mangrove di Kabupaten Indramayu