Dengan adanya gerakan body positivity ini, setiap orang diajak untuk melihat sisi positif dari dalam dirinya, daripada berfokus pada hal negatif yang disampaikan oleh orang lain.
Body Positivity adalah ketika seorang individu menanamkan pikiran positif, bahwa setiap orang, termasuk dirinya, layak memiliki pikiran yang positif terhadap tubuhnya sendiri.
Pemikiran positif tersebut tidak memedulikan pandangan budaya atau tren masyrakat terkait dengan tubuh yang ‘ideal’ yang biasanya digambarkan dalam sosok wanita kurus, putih, tinggi, dan cantik.
Baca Juga: Revina VT Diserang Netizen Karena Isu Body Shaming, Begini Isi Cuitannya yang Bikin Heboh
Terlebih dari pikiran positif tentang diri sendiri, Body Positivity juga erat dengan rasa syukur atas kondisi sehat dan merasa baik dengan kondisi tubuh masing-masing orang.
Pandangan positif tersebut terus dipertahankan meskipun adanya perubahan secara alamiah seperti penuaan, kehamilan, atau perubahan gaya hidup.
Dengan demikian, para korban dari body shaming bisa tetap memaknai dan menjalani hidup dengan bahagia, dan menerima kritik tersebut sebagai pemicu untuk menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Banyak Terjadi, Waspada Kekerasan Berbasis Gender Online atau KBGO