Jangan Minder, Terima Diri Sendiri dengan Terapkan Body Positivity

26 Oktober 2020 12:00 WIB
Jangan Minder, Terima Diri Sendiri dengan Terapkan Body Positivity
Jangan Minder, Terima Diri Sendiri dengan Terapkan Body Positivity ( https://www.freepik.com/)

Sonora.ID - Sejak pandemi virus corona, penggunaan media sosial menjadi bertambah berkali-kali lipat, karena masyarakat mencari hiburan dari media sosial tersebut.

Sayangnya, penggunaan media sosial yang meningkat tersebut dibarengi dengan peningkatan Kekerasan Berbasis Gender Online atau yang dikenal dengan KBGO.

Salah satu bentuk dari KBGO tersebut adalah body shaming, banyak orang yang kemudian menjadi korban karena memiliki tubuh yang tidak ‘ideal’ menurut masyarakat kebanyakan.

Baca Juga: Membekas hingga Jadi Trauma, Vicky Shu: Please Jangan Body Shaming

Hal tersebut memang bisa menjadi pemicu bagi banyak orang untuk kemudian berolahraga, namun banyak juga yang justru menjadi stres karena di-bully.

Dari sinilah kemudian muncul gerakan Body Positivity, yaitu gerakan yang mengajak semua orang untuk bisa menerima kondisi dirinya, termasuk lemak yang ada di dalam dirinya.

Body Positivity ini awalnya digunakan dalam gerakan fat accapetance pada tahun 1960-an, yang kemudian kembali viral belakangan ini karena banyaknya korban body shaming.

Baca Juga: Perilaku Body Shaming Sering Tidak Disadari, Kenali Ciri-ciri dan Dampaknya!

Dengan adanya gerakan body positivity ini, setiap orang diajak untuk melihat sisi positif dari dalam dirinya, daripada berfokus pada hal negatif yang disampaikan oleh orang lain.

Body Positivity adalah ketika seorang individu menanamkan pikiran positif, bahwa setiap orang, termasuk dirinya, layak memiliki pikiran yang positif terhadap tubuhnya sendiri.

Pemikiran positif tersebut tidak memedulikan pandangan budaya atau tren masyrakat terkait dengan tubuh yang ‘ideal’ yang biasanya digambarkan dalam sosok wanita kurus, putih, tinggi, dan cantik.

Baca Juga: Revina VT Diserang Netizen Karena Isu Body Shaming, Begini Isi Cuitannya yang Bikin Heboh

Terlebih dari pikiran positif tentang diri sendiri, Body Positivity juga erat dengan rasa syukur atas kondisi sehat dan merasa baik dengan kondisi tubuh masing-masing orang.

Pandangan positif tersebut terus dipertahankan meskipun adanya perubahan secara alamiah seperti penuaan, kehamilan, atau perubahan gaya hidup.

Dengan demikian, para korban dari body shaming bisa tetap memaknai dan menjalani hidup dengan bahagia, dan menerima kritik tersebut sebagai pemicu untuk menjadi lebih baik lagi.

Baca Juga: Banyak Terjadi, Waspada Kekerasan Berbasis Gender Online atau KBGO

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm