Berikut adalah 3 hal yang dapat mempengaruhi masuknya virus atau penyakit pada tubuh manusia:
Host (inang)
Inang bukan hanya manusia, tapi juga hewan atau tumbuhan karena berbagai penyakit bisa menyerang manusia, hewan, atau tumbuhan.
Jika inang menjaga imunitas tubuh dengan baik, menghindari paparan terhadap patogen, telah mendapatkan vaksinasi misalnya, maka penyakit tidak terjadi.
Inang yang sakit tidak selalu menunjukkan gejala-gejala sakit (misalnya orang yang menderita COVID-19 tanpa merasakan keluhan apapun sampai sembuh).
Baca Juga: Sering Terjadi, Jangan Biarkan TV Menyala Saat Tidur atau Hal Buruk akan Terjadi
Agent (patogen)
Patogen bisa berupa virus, bakteri, jamur, parasit, dan lainnya.
Penyakit bisa terjadi jika patogen masuk ke dalam inang, jumlah patogen yang masuk sangat banyak atau sangat ganas.
Environment (lingkungan)
Lingkungan mempengaruhi melalui berbagai faktor seperti temperatur lingkungan, kelembaban, sirkulasi udara, dan sebagainya. menangkal virus penyebab COVID-19.
Benarkah?
Faktanya, telah ditemukan beberapa kasus konfirmasi positif COVID-19 pada orang dengan gangguan jiwa.
Baca Juga: Beberapa Penyakit Berbahaya Ini Bisa Dideteksi Lewat Bau Mulut, Lho!
dr Santi juga menjelaskan bahwa ada banyak faktor lain yang mempengaruhi mengapa ODGJ cenderung sedikit yang terinveksi covid-19
"Pada orang gila, bisa jadi paparan terhadap virus penyebab COVID-19 sangat minimal. Secara mudah dapat dikatakan bahwa orang gila ‘selalu berhasil menjaga jarak dengan orang lain’. Hampir tidak ada orang yang berani dan sengaja mendekat dengan orang gila." jelas dr Santi.
Hal sepele ini nyatanya mampu membuat ODGJ minim dalam terinfeksi kasus covid-19 hingga saat ini.
Baca Juga: Insomnia Akut, 5 Hal Ini Dapat Anda Lakukan Agar Bisa Tertidur Pulas