Gubernur Sumsel Nilai Aspal Karet Butuh Pengolahan yang Tepat

27 Oktober 2020 19:30 WIB
Herman Deru mengingatkan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza untuk mengedukasi para petani karet, sehingga hasil perkebunan mereka mendapatkan hasil yang maksimal.
Herman Deru mengingatkan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza untuk mengedukasi para petani karet, sehingga hasil perkebunan mereka mendapatkan hasil yang maksimal. ( Sonora.ID/Bovend Sitinjak)

Palembang, Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melaksanakan acara Peresmian Instalasi Pengolahan Aspal Karet di Kabupaten Musi Banyuasin, Senin (26/10), di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang merupakan inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin ini, dihadiri oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru.

Dalam sambutannya, Herman Deru mengingatkan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza untuk mengedukasi para petani karet, sehingga hasil perkebunan mereka mendapatkan hasil yang maksimal.

“Bersamaan dengan transformasi teknologinya ke petani,” ujar Herman Deru, dalam video yang diunggah akun instagram @humasprovsumsel, Senin (26/10).

Baca Juga: 2021, DLHK Palembang Tak Lagi Angkut Sampah dari Kawasan Komersil

Hal tersebut, lanjutnya, untuk meminimalisasi potensi kerugian yang mungkin timbul akibat kesalahan para petani saat panen .

Menurutnya, untuk mendapatkan produk yang berkualitas, para petani tidak bisa menggunakan metode penyadapan karet model lama.

“Cara sadap model lama itu gak mungkin. Karena, dia akan jadi bantalan karet. Kalau ini harus dari mulai, sadapnya harus cair dan terpelihara,” ungkap pria yang menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan sejak tahun 2018 lalu tersebut.

Herman Deru memberikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin tersebut. Pabrik aspal karet dinilai cukup mampu untuk mendongkrak nilai jual komoditas karet di tingkat petani.

“Pabrik pengolahan aspal campur karet ini tentu akan menyerap produksi karet kita,” ujar mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dua periode tersebut.

Meski hanya tujuh persen karet yang diserap untuk membuat campuran aspal karet, hal ini menjadi salah satu alternatif yang dapat membuka peluang bagi para petani.

Baca Juga: Antisipasi Penyumbatan, Pemkot Surabaya Keruk Saluran Kalirejo & Kumpulkan 26 Dump Truk Sampah

Menurut Herman Deru, pemerintah menginginkan agar bahan baku aspal karet tadi, tidak bergantung pada harga internasional.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan membuat hal itu menjadi sebuah katalog elektronik. Sehingga, harganya tidak akan berubah.

Guna mendorong keberlangsungan pabrik pengolahan aspal karet tersebut, Herman Deru mengharapkan ada sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

Aspal karet adalah sebuah inovasi yang digunakan dalam bidang infrastruktur keras, yaitu jalan. Sebelum dicampur dengan karet, aspal pernah diolah dengan mencampurkan serbuk besi. Bahkan, dulu, aspal bercampur serbuk besi sangat diminati.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm