Palembang, Sonora.ID - Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Desember mendatang, Pengamat Politik dan Kebijakan Negara, Ardyan Saptawan meminta penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) supaya lebih gencar melakukan sosialisasi kepada para pemilih.
Mengingat Pilkada pada tahun ini akan digelar ditengah pandemi corona dan dikhawatirkan akan menurunkan partisipasi pemilih yang disebabkan oleh berbagai alasan.
“Pada pelaksanaan Pilkada tahun ini KPU harus bekerja keras dan belajar dari pengalaman Pilkada sebelumnya. Kalau dilihat dari Pilkada sebelumnya, kurangnya sosialisasi masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan KPU. Jadi saya sarankan sebaiknya KPU secara gencar melakukan sosialisasi, apalagi Pilkada tahun ini tantangannya lebih berat lagi, karena digelar ditengah pandemi,” katanya kepada Smart Fm Palembang beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kelola Limbah Medis Covid-19, Dinkes Palembang Libatkan Pihak Ketiga
Ardyan menyarankan upaya yang sebaiknya dilakukan KPU saat ini adalah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi (PT) dan Sekolah.
“Karena para pemilih di kalangan para pelajar saat ini tergolong cukup banyak, jadi KPU sebaiknya jalin kerja sama yang erat dengan lembaga pendidikan,” katanya.
Selain itu, lanjut Ardyan, sosialisasi secara daring juga harus dimaksimalkan oleh KPU mengingat adanya berbagai pembatasan ditengah pandemi corona yang tentunya mempersulit proses sosialisasi yang biasanya digelar secara tatap muka.
Baca Juga: Pakar Epidemiologi Paparkan Alasan Adanya Prioritas Vaksinasi Corona
“Jadi KPU juga harus berinovasi dalam melakukan sosialisasi, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
Ardyan melanjutkan, KPU juga harus memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya tidak takut datang ke TPS untuk melakukan pencoblosan, dikarenakan protokol kesehatan secara maksimal akan diterapkan pada proses pencoblosan nanti.
“Penerapan protokol kesehatan di TPS juga penting disampaikan kepada para pemilih, karena ditakutkan pemilih tidak mendatangi TPS bukan karena ingin golput melainkan takut tertular wabah corona,” tutupnya.
Baca Juga: Pakar Epidemiologi Paparkan Alasan Adanya Prioritas Vaksinasi Corona