Sonora.ID - Masyarakat Indonesia bahkan dunia, khusunya Umat Muslim, saat ini sedang dihebohkan dengan pernyataan salah satu petinggi negara yang tidak sesuai dengan ajaran agama tersebut.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dikabarkan memberikan izin untuk publikasi karikatur Nabi Muhammad.
Hal tersebut tidak sesuai dengan ajaran Umat Muslim dan mengecewakan mereka karena Macron dianggap tidak menghargai ajaran agama tertentu.
Baca Juga: Tangisan Prancis Usai Negara-negara Arab Ramai Serukan Boikot
Kecewa dan mengecam pernyataan Macron yang memberikan izin publikasi tersebut, komposer sekaligus konduktor ternama asal Iral, Ali Rahbari mengibau rekan-rekannya untuk mengembalikan setiap penghargaan yang diberikan oleh Prancis.
Dikutip dari Tehran Times, pihaknya menyatakan bahwa aksi tersebut bisa menjadi badai dari media di seluruh dunia.
“Respon seperti itu jika dilakukan setiap artis Iran yang mendapatkan penghargaan, sangat menantang dan kreatif. Aksi mereka bisa menimbulkan badai dari media seluruh dunia,” ungkapnya mengajak rekan-rekannya di dunia seni.
Baca Juga: Dianggap Merendahkan Umat Muslim, PP Muhammadiyah Kecam Perilaku Presiden Perancis
Pihaknya menyatakan bahwa ia kaget dengan komentar atau pernyataan yang diberikan oleh Macorn sebagai orang nomor satu di Prancis tersebut.
Rahbari mengaku baru pertama kali mendengar aktivis politik bahkan kepala negara bsia memberikan pernyataan seperti yang dilakukan oleh Macron.
Tak heran jika komposer kelas dunia ini kemudian mengajak para rekannya untuk melakukan pengembalian penghargaan kepada Prancis.
Baca Juga: Karikatur Cabul Erdogan Muncul di Majalah Prancis, Buntut Pembunuhan Guru Sejarah
“Saya bekerja dengan orkestra hampir di setiap kota besar di Prancis dan memiliki banyak teman di negara itu. Saya kaget dengan komentar Macron, karena tidak ada politisi yang membuat pernyataan sepertinya,” sambungnya.
Dirinya juga yakin banyak masyarakat Prancis yang tidak setuju dengan Macron, mengingat Umat Muslim di negara tersebut cukup besar jumlahnya.
“Saya yakin mereka tidak berpikir seperti Macron, karena tindakan seperti itu bisa membahayakan nyawa banyak orang,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, pernah terjadi salah satu guru sejarah, Samuel Paty yang dipengal di luar Kota Paris setelah melakukan diskusi dan memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad.
Baca Juga: Prancis Memanas, Seorang Pastor Gereja Lyon Ditembak Pria Misterius