Ia menilai bahwa, peningkatan biaya umrah merupakan sesuatu hal yang wajar, karena adanya penyesuaian biaya di lapangan.
“Wajar saja ada kenaikan. Seperti untuk menutupi biaya penerbangan, bus dan kamar hotel,” jelasnya.
Meski mengalami peningkatan biaya, hal itu diprediksi Fahmi tidak akan mengurungkan niat warga Kalimantan Selatan untuk melaksanakan ibadah umrah, khususnya bagi mereka yang dikategorikan mampu.
Baca Juga: Pemberangkatan Haji 2020 Dibatalkan, Begini Respon Pengelola Bisnis Haji & Umroh
“Mungkin saja bagi mereka kenaikan itu tidak berarti dibanding kesempatan untuk beribadah (umrah) yang kembali dibuka,” sambungnya.
Terkait travel mana yang sudah siap memberangkatkan jemaah, hal itu diakui Fahmi belum ada kejelasan.
“Untuk Kalsel belum ada laporan ke kami. (Sehingga) travel-travel mana yang memberangkatkan kami belum tahu,” tutupnya.