2. Dehidrasi
Merangkum Medical News Today, urine jernih juga bisa menunjukkan bahwa seseorang terlalu terhidrasi. Jika seseorang mengonsumsi banyak cairan sepanjang hari (overhidrasi), mereka mungkin memiliki terlalu banyak air dalam sistem peredaran darah atau di dalam jaringan dan rongga tubuh.
Ketika ini terjadi, mereka dapat secara tidak sengaja mengencerkan darah mereka dan menurunkan kadar garam dan elektrolit esensial mereka.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat mengalami hiponatremia. Hiponatremia adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa di mana otak membengkak karena kekurangan garam dalam tubuh.
Menurut penelitian pada 2014, hiponatremia dapat terjadi karena asupan air yang berlebihan atau karena ginjal tidak memproses air dengan cukup cepat.
3. Diabetes Insipidus
Urine jernih juga dapat menjadi tanda penyakit diabetes insipidus. Diabetes insipidus adalah kondisi langka yang terjadi ketika ginjal menghasilkan urine dalam jumlah yang sangat banyak.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kebanyakan orang mengeluarkan sekitar 1-2 liter urine per hari.
Seseorang dengan diabetes insipidus mengeluarkan sekitar 3-20 liter urine setiap hari. Meski disebut diabetes, orang yang hidup dengan diabetes insipidus sebenarnya tidak memiliki masalah dengan kadar gula darahnya.
Sebaliknya, ginjal mereka tidak dapat menyeimbangkan cairan dengan benar, dan tubuh mereka mungkin membuat mereka merasa lebih haus dari biasanya untuk membantu mengganti cairan yang hilang.
Baca Juga: 3 Tahun Lakukan Diet Hanya Makan Sayur dan Buah Namun Tubuhnya Berubah Jadi Mengerikan