“Jika Kaltim menerapkan ekowisata ini, maka tidak hanya akan mendapatkan atraksinya dan menguatkan pariwisata di Kaltim, tetapi juga keberlanjutan dari obyek wisata itu diperhitungka. Selain itu, karena ekowisata adalah perjalanan wisata yang bertanggungjawab, maka kontribusinya terhadap kelestarian lingkungan akan lebih banyak dan lebih baik, termasuk keterlibatan masyarakat akan semakin luas.” Kata Sri Wahyuni
Sementara itu, untuk mengenalkan potensi budaya dan wisata di Kaltim, Dalam rangka peringatan Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September 2020 lalu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur menggelar pagelaran seni secara virtual bertajuk Visit Kaltim Fest 2020 di Desa Api-Api - Kecamatan Waru - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Baca Juga: Pertamina Hulu Kaltim dan Smart FM Balikpapan Gelar Webinar Tentang Pariwisata Berbasis Lingkungan
Uniknya, pagelaran seni tari dan seni musik khas Kalimantan ini diselenggarakan di Penangkaran Rusa yang terletak di Desa Api-Api - Kecamatan Waru serta ditayangkan secara live di akun YouTube Paradise of The East.
Pegelaran seni tersebut menampilkan dua kelompok tari yang berasal dari dua kabupaten calon Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, yaitu Kabupaten PPU dengan Sanggar Buen PPU dan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Sanggar tari Gubang, serta pemusik dari mahasiswa prodi Etnomusikologi Universitas Mulawarman Samarinda.
Sri Wahyuni mengatakan, dalam masa pandemi wabah covid-19 saat ini, kemajuan dan seni budaya harus tetap dilaksanakan agar tetap memberikan ruang apresiasi kepada para pelaku seni.
Melalui virtual Visit Kaltim Fest 2020, pihaknya tetap berusaha mempromosikan pariwisata Kaltim dan juga memperkenalkan seni budaya serta memberikan ruang apresiasi seni kepada pelaku seni.
Baca Juga: Bangkitkan Lagi Geliat Pariwisata, Dispar Kalsel Gandeng Para Pakar