Dinas Pariwisata Kaltim Jadikan Pengembangan Pariwisata Kaltim Berbasis Destinasi dan Ekowisata

4 November 2020 17:45 WIB
 Sri Wahyuni, Kadispariwisata Kaltim
Sri Wahyuni, Kadispariwisata Kaltim ( Smart FM Balikpapan)

Balikpapan, Sonora.ID - Kalimantan Timur memiliki banyak obyek wisata yang berbasis lingkungan atau yang disebut Ekowisata.

Potensi ini harus dikembangkan, agar bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah – PAD dan Provinsi ini bisa lebih dikenal di Indonesia dan dunia.

Terkait hal ini, Dinas Pariwisata Kaltim mengaku tengah merevisi Rencana Induk Pembangunan Pariwisata – Ripaprov Kaltim.

Di dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Timur ditegaskan, bahwa arah kebijakan untuk sektor pariwisata Kalimantan Timur 2019-2023 adalah pengembangan kualitas destinasi berbasis masyarakat, termasuk menonjolkan Ekowisata.

Baca Juga: Wishnutama : Kanal Berita SEA Today Harus Promosikan Pariwisata Indonesia

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim – Sri Wahyuni, dalam Webinar yang digelar Smart FM Balikpapan dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur – PHKT bertemakan “Konservasi Lingkungan dalam Bingkai Pariwisata Kaltim”,  Rabu 21 Oktober 2020 mengatakan, dalam kondisi saat ini pihaknya sedang meninjau kembali draft Rippaprov Kaltim 2020-2025, karena belum memiliki payung hukum yang jelas namun sudah ada isu yang membuat Dinas Pariwisata harus melakukan revisi Ripaprov.

Adapun alasan belum terbitnya Peraturan Daerah soal Rippaprov Kaltim adalah akan diterbitkannya Perda tahun 2016, namun hal itu terhalang oleh terbentuknya provinsi Kalimantan Utara, dimana sebelumnya daerah itu merupakan bagian dari Kaltim.

Lalu perlu ada penyesuaian Kawasan Strategis Pariwisata Nasional - KSPN dan Kesatuan Destinasi Kawasan Pariwisata termasuk pemindahan Ibukota Negara – IKN Ke Kaltim. 

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Risma Tampil di Pementasan 'Gayatri Rajapatni'

“Dari pertimbangan-pertimbangan ini, maka kami bersama tim ahli sedang menyusun review kawasan pengembangan pariwisata Kaltim, dimana sebelumnya ada 7 kawasan berbasis teritori, kemudian di transformasi menjadi kawasan berbasis destinasi.” Demikian diungkapkan Sri Wahyuni

Sri Wahyuni menambahkan, rencananya akan ditetapkan 3 kawasan strategis pariwisata provinsi (KSPP) dan 3 kawasan pengembangan pariwisata provinsi (KPPP), sehingga tidak lagi menyebut nama Kabupaten Kota, namun akan menonjolkan destinasi wisatanya, diantaranya Derawan dan Biduk-Biduk di kawasan utara Kaltim serta jalur sungai Mahakam.

Juga ada kawasan IKN yang terdiri dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Balikpapan.

Baca Juga: Kemenparekraft : Semua Pihak Komitmen Jalankan Dana Hibah Pariwisata

Dengan review tersebut, maka Dinas Pariwisata Kaltim berkomitmen akan menjadi Ibu Kota Negara dengan konsep green development dan hal ini perlu diperkuat dengan menjadikan Kaltim sebagai kawasan ekowisata.

Sri mengatakan, dipilihnya ekowisata sebagai banch mark untuk pengembangan pariwisata Kaltim ke depan, karena ekowisata adalah perjalanan wisata yang bertanggungjawab, tidak hanya menyuguhkan rekreasi atau atraksi namun di dalamnya ada unsur edukasi, partisipasi masyarakat dan manfaat ekonomi.

“Jika Kaltim menerapkan ekowisata ini, maka tidak hanya akan mendapatkan atraksinya dan menguatkan pariwisata di Kaltim, tetapi juga keberlanjutan dari obyek wisata itu diperhitungka. Selain itu, karena ekowisata adalah perjalanan wisata yang bertanggungjawab, maka kontribusinya terhadap kelestarian lingkungan akan lebih banyak dan lebih baik, termasuk keterlibatan masyarakat akan semakin luas.” Kata Sri Wahyuni

Sementara itu, untuk mengenalkan potensi budaya dan wisata di Kaltim, Dalam rangka peringatan Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September 2020 lalu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur menggelar pagelaran seni secara virtual bertajuk Visit Kaltim Fest 2020 di Desa Api-Api - Kecamatan Waru - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Baca Juga: Pertamina Hulu Kaltim dan Smart FM Balikpapan Gelar Webinar Tentang Pariwisata Berbasis Lingkungan

Uniknya, pagelaran seni tari dan seni musik khas Kalimantan ini diselenggarakan di Penangkaran Rusa yang terletak di Desa Api-Api - Kecamatan Waru serta ditayangkan secara live di akun YouTube Paradise of The East.

Pegelaran seni tersebut menampilkan dua kelompok tari yang berasal dari dua kabupaten calon Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, yaitu Kabupaten PPU dengan Sanggar Buen PPU dan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Sanggar tari Gubang, serta pemusik dari mahasiswa prodi Etnomusikologi Universitas Mulawarman Samarinda.

Sri Wahyuni mengatakan, dalam masa pandemi wabah covid-19 saat ini, kemajuan dan seni budaya harus tetap dilaksanakan agar tetap memberikan ruang apresiasi kepada para pelaku seni.

Melalui virtual Visit Kaltim Fest 2020, pihaknya tetap berusaha mempromosikan pariwisata Kaltim dan juga memperkenalkan seni budaya serta memberikan ruang apresiasi seni kepada pelaku seni.

 Baca Juga: Bangkitkan Lagi Geliat Pariwisata, Dispar Kalsel Gandeng Para Pakar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm