Banjarmasin, Sonora.ID – Pasca membubarkan diri dari ruas Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin setelah sempat ricuh beberapa saat, para peserta aksi yang sebelumnya memaksa maju ke depan kantor DPRD Kalimantan Selatan berpindah ke depan Mapolda di Jalan S. Parman, Kamis (05/11) siang.
Kedatangan mereka untuk memprotes tindakan aparat yang mengamankan salah seorang peserta aksi yang diduga provokatif dan berisiko memicu konflik dengan aparat kepolisian, yakni Korlap aksi kali ini, Iqbal Hambali.
Para peserta aksi memenuhi kawasan seberang Mapolda menuntut rekan mereka dilepaskan.
Baca Juga: Dianggap Mulai Aman, Pemko Banjarmasin Berani Kurangi Anggaran Covid-19 Tahun Depan
Massa ditemui oleh Dir Intelkam Polda Kalimantan Selatan, Kombes Pol. Hajat Mabrur Bujangga yang meminta para peserta aksi membubarkan diri dari titik tersebut.
“Silahkan peserta aksi kembali ke sana (ke depan DPRD Provinsi), kalian tidak punya izin untuk aksi di sini (di Mapolda Kalsel),” tegasnya di hadapan puluhan massa.
Ia juga menegaskan bahwa rekan mereka yang diamankan oleh aparat ketika situasi memanas di depan DPRD Kalimantan Selatan tidak akan ditahan.
Baca Juga: Sempat Memanas, Satu Peserta Aksi di Banjarmasin Diamankan Polisi
Bahkan dirinya menjamin hal tersebut tidak akan terjadi, karena yang bersangkutan hanya akan dimintai keterangan lebih lanjut atas peran atau motifnya melontarkan kalimat-kalimat yang diduga provokatif dan membuat suasana memanas.
Terlebih karena Iqbal dinilai bertanggungjawab atas jalannya aksi kali ini, mengingat surat pemberitahuan yang disampaikan kepadanya dan Kapolda atas nama mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kalimantan Selatan itu yang bertandatangan di surat tersebut.
Hajat yang didampingi oleh Karo Ops Polda Kalimantan Selatan, Moch. Noor Subchan, juga meminta para pengunjuk rasa menghormati jalannya proses pemeriksaan yang sedang berjalan terhadap yang bersangkutan.
Baca Juga: Paslon Slow Respon, Bawaslu Banjarmasin akan Tindak APK yang Melanggar
Di sela-sela negosiasi yang berjalan, Korwil BEM se-Kalimantan Selatan, Ahdiat Zairullah sempat maju ke depan Hajat dengan menyerahkan kedua tangannya untuk ikut diamankan polisi sebagai bentuk solidaritas atas apa yang menimpa rekannya tersebut, yang memicu reaksi dari peserta aksi lainnya.
Namun demikian, proses negosiasi berjalan dengan damai dan massa akhirnya membubarkan diri dari titik tersebut dan kembali ke titik awal aksi unjuk rasa, di depan Kantor DPRD Kalimantan Selatan.