Sonora.ID - Seseorang yang terkena penyakit stroke sangat membutuhkan pertolongan pertama. Karena tindakan pertama yang dilakukan dapat menyelamatkan nyawa pasien.
Tidak hanya itu bahkan pertolongan pertama dapat memberi kemungkinan orang yang terserang stroke peluang pulih akan semakin tinggi.
Kapan peluang terbaik dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada pasien yang mendadak terkena stroke?
Pada penyakit stroke seseorang yang terkena memiliki 'golden period' alias periode emas penanganan stroke, yaitu tiga jam setelah penyakit ini menyerang.
Artinya, jika pertolongan medis dilakukan dalam periode tersebut, peluang untuk pulih pun akan semakin tinggi.
Secara umum, penanganan stroke memang sebaiknya segera diberikan dan tidak boleh lebih dari 4,5 jam sejak serangan awal.
Baca Juga: Stop Jangan Konsumsi Susu Sapi Saat Wajah Sedang Berjerawat, Bikin Breakout Makin Parah
Untuk mencegah hal itu terjadi, kia bisa melakukan langkah berikut:
Lakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR)
Sebenarnya, sebagian besar pasien stroke tidak memerlukan CPR. Namun, jika orang yang mengalami serangan stroke tidak sadarkan diri, sebaiknya periksa denyut nadi dan pernapasannya.
Jika denyut nadi dan pernapasan tidak terasa, segera lakukan CPR. CPR bisa dilakkan dengan membaringkan pasien ke permukana yang keras.
Setelah itu, tekan bagian tengah dada dengan kecepatan satu hingga dua tekanan per detik. akukan sebanyak 30 atau sekitar200 kali per menit.
Setelah itu, epriksa apakah tanda-tanda nadi dapernapsan sudah terasa. Jika blum terbiasa melakuka CPR, kita bisa memint apetugas medis untuk memandu kita lakukannya melalui telepon.
Baca Juga: 4 Cara Alami Yang Ampuh Turunkan Kolestrol Tanpa Ketergantungan Obat
Panggil pertolongan medis
Jika kita tidak tahu apa yang ahrus dilakukan, segera panggil ambulan atau pertolongan medis. Menurut Luciano, gejala stroke memang sulit terdeteksi.
Namun bila menemukan orang sekitar kita tiba-tiba mengalami serangan stroke, ia menyarankan kita untuk menghubungi nomor darurat medis.
"Saat menelepon, kata kepada petugas jika orang tersebut mengalami gejala stroke," ucap dia.
Di Indonesia, nomor darurat untuk ambulan atau pertolongan medis adalah 118 dan 119.
Baca Juga: Stop Jangan Konsumsi Susu Sapi Saat Wajah Sedang Berjerawat, Bikin Breakout Makin Parah
Hindari Memberikan Obat atau Makanan
Ada dua jenis stroke yang sering terjadi, takni stroke hemoragik dan stroke iskemik. Stroke hemoragik terjadi karena pembuluh darah yang pecah.
Sedangkan Stroke iskemik terjadi karena adanya pembekuan di pembuluh darah.
"Stroke iskemik lebih sering terjadi daripada hemoragik. Sedangkan kita tidak bisa membedakannya sampai ada diagnosa medis," ucap Luciano.
Untuk keamanan, jangan berikanobat atau makanan apapun kepada seseorang yang mengalami serangan stroke.
Karena seringkali stroke juga memengaruhi kemampuan seseorang untuk menelan.
Baca Juga: Awas Kadar Protein Yang Tinggi di Urine Dapat Picu Penyakit Ginjal
Pahami gejalanya
Mengenali tanda-tanda stroke merupakan komponen penting mengatasi situasi darurat akibat serangan stroke. Beberapa gejala bisa saja terlihat tak jelas.
Namun, ada pula yang bisa kita amati dengan jelas.
Berikut berbagai gejala stroke:
- kelumpuhan di satu sisi wajah atau tubuh
- penglihatan kabur atau menghilang tiba-tiba
- kesulitan berbicara kesulitan
- menelan mual
- kehilangan keseimbangan
- sakit kepala
- mendadak kebingungan
- hilang kesadaran
- pusing.
Baca Juga: Awas 4 Kebiasaan Ini Berpotensi Membuat Anda Terkena Penyakit Ginjal