Tjahjono Widjianto menambahkan bahwa teater sekarang harus punya empat modal yaitu memanfaatkan kondisi, ekonomi, budaya dan simbolik.
Ia mengharapkan bara api di dalam Teater Ideot akan tetap terus ada. Namun tidak boleh terjebak romantisme.
Sedang Maimura, tokoh teater lainnya menyatakan pertemuan virtual itu menjadi ruang komunikasi dengan lainnya.
Baca Juga: 3 Indikator Utama Agar Kota Malang Bisa Masuk Zona Kuning
Pertemuan itu mengingatkan pada 1984 saat Lek Bos menggoreng kacang diatas api. Baunya masih terasakan.
Membakar api diartikan masih menjaga teater. Dalam kondisi pandemi, teater juga berpengaruh.
Namun harus diciptakan "ruang-ruang" sendiri agar terus berkiprah karena tidak tahu sampai kapan pandemi berakhir seperti hidup kita.
Di Jawa Timur sendiri untuk menggerakan kesenian masih ada pelatihan-pelatihan dan lomba-lomba yang dilakukan pemerintah.
Baca Juga: Peringati Hari Santri, Walikota Malang Bagikan Bonus Santriwan-Santriwati Berprestasi