Bandung, Sonora.ID - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi titik awal harga emas mengalami penguatan setelah sempat turun drastis dari level tertinggi di bulan Agustus 2020 lalu.
Pasar saham dan perdagangan sejumlah mata uang dunia juga menyambut baik hasil sementara pengumpulan suara Joe Biden mengungguli Donald Trump saat ini.
"Peluang Joe Biden terbuka lebar. Ditambah, partai Demokrat yang menaunginya akan menguasai mayoritas kursi di senat. Para investor berharap besar akan kemenangan Biden untuk melancarkan paket stimulus Covid-19 yang sempat tersendat serta perang dagang dengan Tiongkok pun bisa segera dituntaskan," demikian analisa Deddy Rudiyanto Pimpinan Cabang PT Kontak Perkasa Futures (KPF) Bandung terkait tren produk perdagangan berjangka yang akan layak menjadi pilihan di masa pilpres AS, Jumat (6/11/2020).
Baca Juga: Harga Emas Turun Picu Deflasi Sulsel 0,09 persen Selama Oktober 2020
Lebih lanjut Deddy mengatakan, bahwa dampak dari kebijakan Trump yang memangkas pajak serta stimulus fiskal yang terbatas terhadap pasar jika menang pilpres, diproyeksikan akan menekan harga emas ke area $1.800/toz - $1.700/toz dan penguatan dapat terjadi di pasar saham, dikarenakan kebijakan-kebijakan Trump dan pola kepemimpinannya yang frontal sudah terbaca.
"Nah, bila Joe Biden memenangkan pilpres, maka emas diprediksi mampu berkilau kembali ke area $ 2000/toz atau mendekati Rp 2 juta/gram, dikarenakan kebijakan-kebijakannya yang cenderung tidak ramah pasar," papar Deddy.
"Selain itu, stimulus fiskal yang jumlahnya luar biasa menjadi faktor utama mendukung pelemahan pasar saham dan membuat emas berkilau kembali," tambahnya.
Baca Juga: Hanya dengan Rp 500, Pegadaian Gandeng Shopee Buka Tabungan Emas Digital
Deddy mengemukakan, secara teknikal, harga running saat ini di level $ 1.940/toz, sudah keluar dari range sebelumnya yaitu $ 1.852/toz – $ 1.933/toz. Range berikutnya berada di area $1.933/toz - $2.015/toz untuk jangka menengah.
"Volatilitas yang tinggi akan mengiring pasar global selama pengumpulan suara pilpres, jangan terlena oleh penguatan harga emas saat ini. Sehingga para investor diharapkan lebih berhati-hati terhadap pembalikan arah," pungkasnya.