Penurunan Harga Sayuran dan Tarif Angkutan Udara, Kembali Dorong Deflasi Kota Balikpapan

7 November 2020 16:50 WIB
Ilustrasi air mineral
Ilustrasi air mineral ( )

Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah:

  1. adanya gangguan produksi dan distribusi di tengah curah hujan yang meningkat karena fenomena La Nina,
  2. tren kenaikan permintaan emas pada masa Pandemi COVID-19, dan
  3. Potensi normalisasi tarif angkutan udara seiring era new normal.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga di tengah Pandemi COVID-19, serta memperkuat koordinasi kebijakan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil sesuai sasaran target inflasi.

Baca Juga: Penurunan Daya Beli, Kalsel Deflasi 0,3 Persen Selama September 2020

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm