Balikpapan, Sonora.ID - Kota Balikpapan kembali mencatatkan deflasi sebesar -0,17% (mtm), namun tidak sedalam dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar -0,46% (mtm).
Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,40% (yoy). Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut masih berada di bawah target inflasi tahun 2020 yang sebesar 3,0%±1.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi yang terjadi pada bulan laporan disebabkan oleh penurunan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan sumbangan sebesar -0,14% (mtm) yang berasal dari turunnya harga air kemasan, koreksi harga sayur-sayuran, dan berlanjutnya penurunan harga daging ayam ras seiring dengan pasokan yang cenderung stabil di tengah konsumsi yang masih tertekan selama Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Rutan dan Lapas Balikpapan Gelar Bhakti Sosial untuk Yatim Piatu
Di sisi lain, kelompok transportasi juga turut menyumbang deflasi sebesar -0,04% (mtm) karena berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara pada periode low season.
Sementara itu, laju deflasi sedikit tertahan oleh peningkatan harga dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (andil 0,02%/mtm) yang bersumber dari kenaikan harga emas perhiasan dan shampo.
Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah:
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga di tengah Pandemi COVID-19, serta memperkuat koordinasi kebijakan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil sesuai sasaran target inflasi.
Baca Juga: Penurunan Daya Beli, Kalsel Deflasi 0,3 Persen Selama September 2020