Massa di Banjarmasin Tuntut Indonesia-Prancis Putus Hubungan Diplomatik

9 November 2020 12:45 WIB
 Tuntutan pemutusan hubungan  diplomatik Indonesia-Prancis kembali disuarakan masyarakat Banjarmasin, Senin (09/11) pagi, yang mengecam penyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron beberapa waktu lalu, terkait penilaiannya terhadap Islam dan dukungan penerbitan ulang karikatur di majalah Charlie Hebd
Tuntutan pemutusan hubungan diplomatik Indonesia-Prancis kembali disuarakan masyarakat Banjarmasin, Senin (09/11) pagi, yang mengecam penyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron beberapa waktu lalu, terkait penilaiannya terhadap Islam dan dukungan penerbitan ulang karikatur di majalah Charlie Hebd ( Eva Rizkiyana)

Pihaknya juga menuntut hukuman mati bagi para penghina Nabi Muhammad SAW sebagaimana ketentuan dalam hukum syariat Islam.

"Kami meminta Indonesia sebagai negara terbesar umat muslim di dunia untuk bersikap tegas, memutus hubungan diplomatik dengan Prancis serta memboikot produk dari negara tersebut," ungkapnya secara tegas di hadapan para peserta aksi, anggota kepolisian dan awak media yang meliput.

Aksi tersebut diikuti oleh massa dari 16 ormas Islam di Kalimantan Selatan, seperti Gerakan Aliansi Islam Bersatu (GAIB), Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) dan Front Pembela Islam (FPI).

Baca Juga: Kecewa dengan Pernyataan Macron, Ritel Modern di Banjarmasin Tarik Produk Prancis

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm