"Hanya saja, belum dapat diimbangi oleh wakil mereka masing-masing," bebernya
Imbasnya, kata Sukri tampak ada wakil dari paslon tampak grogi dalam merespon pertanyaan.
Bahkan, ada juga yang terlalu dominan menjawab ketimbang wakilnya.
Disisi lain, kata dia, pertanyaan yang hadir terkesan formalitas, tidak mendalami atau menyajikannya jawaban yang lebih baik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Resmikan Bandara Buntu Kunik Toraja dan Tol Layang Makassar
"Jawaban paslon terkesan sama saja, tak ada yang berani menghadirkan jawaban pembanding," paparnya
"Misalnya soa digitalisasi paslon nomor 4, bagaimana paslon lain memberikan pembanding itu tak ada. Kesannya hanya habiskan durasi," sambungnya.
Selain itu, Sukri juga menilai jawaban dari paslon masih berkutat di aspek yang formalitas program, belum mampu memberikan gambaran teknis.
"Teknis program perlu dijelaskan sehingga masyarakat bisa langsung menilai jawaban paslon," imbuhnya.
Baca Juga: Capai Rp 8,608 Triliun, Realisasi Investasi Sulsel Lampaui RPJMD
KPU Perlu Pertimbangkan Durasi
Lukman menilai, KPU Makassar perlu memperhatikan durasi yang perlu diperpanjang agar kandidat mampu mengurai gagasan.
"Karena yang dibutuhkan masyarakat bagaimana paslon nanti mengimplementasikan program yang akan disampaikan secara teknis dan membreakdown dengan justifikasi berapa tahun ini yang saya kira butuh ruang waktu lebih" pungkasnya.
Sementara itu, Sukri Tamma menambahkan KPU Kota Makassar perlu mensiasati ihwal durasi yang cukup terbatas.
Karena masyarakat ingin mendengarkan bahwa debat publik tak melulu soal formalitas.
"Ini debat kandidat dimana masyarakat Sebelumnya memutuskan ingin mengetahui lebih jauh, tentu saja harus ada ruang eksplorasi lebih jauh dengan waktu yang sedikit lebih panjang untuk mengeksplorasi apa yang mereka inginkan," kata Sukri via telepon, kemarin.
Baca Juga: HUT ke-413 Makassar Ditunda, Panitia Saling Lempar Pernyataan
Selain itu, lanjut Sukri seluruh kontestan perlu menonjolkan kelebihannya, sehingga merasa unggul dari pesaingnya.
"Kalaupun bidang yang mereka urus sama kemudian Ada hal yang secara visi misi berbeda tapi kurang lebih sama tapi mereka menunjukkan sesuatu yang berbeda," paparnya.
Tak itu saja, Sukri menambahkan program yang ditawarkan masyarakat perlu dieksplorasi lebih detil lagi.
Baca Juga: Pembangunan Twin Tower Tak Gunakan APBD, Begini Analisa Pengamat
Sehingga bukan sekedar jargon belaka. Melainkan, kata dia nantinya dapat direalisasikan serta memberikan dampak oleh masyarakat.
"Ini musti dipikirkan oleh para kandidat. Bukan hanya sekedar hanya jargon ini harus dikembangkan dan seterusnya, tapi bagaimana kerjasama itu harus dilakukan dan bagaimana masyarakat bisa terlibat dalam kebijakan itu," pungkasnya.