Debat Publik Pilkada Makassar 2020, Pakar Sebut Paslon ini Dominan

9 November 2020 17:00 WIB
Debat Publik Pilkada Makassar 2020 yang disiarkan langsung Kompas TV
Debat Publik Pilkada Makassar 2020 yang disiarkan langsung Kompas TV ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar nomor urut satu, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi mendominasi debat publik Pilkada 2020 yang telah digelar KPU akhir pekan lalu.

Pakar Politik Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Lukman Irwan mengatakan, dalam debat kali ini terlihat 4 paslon beradu gagasan, visi misi dan program untuk merebut simpati masyarakat.

Berbekal pengalaman semasa menjabat Wali Kota Makassar, Danny terlihat lebih luwes dan tidak canggung untuk menyampaikan programnya.

Baca Juga: Bulukumba Siapkan Lahan 18 Hektare untuk Pembangunan Hotel di Bira

Selain itu, paslon nomor urut 3 Syamsu Rizal juga diuntungkan. Pasalnya pernah menjabat selaku Wakil Wali Kota Makassar

"Dari kemampuan verbal menyampaikan program saya kira disini diuntungkan pak Danny dan Deng Ical masing-masing punya pengalaman tampil diatas panggung," kata Pengamat saat dikonfirmasi, kemarin (8/11).

Meskipun demikian, kata Lukman paslon nomor urut 3 Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (Dilan) dianggap unggul dari sisi kekompakan dibandingkan paslon lainnya.

Baca Juga: Dipecat sebagai Ketua KPU Jeneponto, Baharuddin Ambil Langkah Hukum

"Ada chemistry ada pembagian peran kebersamaan yang kuat yang saya kira Paslon lain juga ada pembagian peran tapi chemistry ini tidak terbangun sekuat DILAN," terangnya.

"Ini tidak keliatan di Paslon lainnya. Ini yang kemudian harus ditunjukkan (kekompakan) pada publik, supaya publik yakin bahwa menang Pilkada tidak akan terjadi disharmonisasi antara Walikota dan wakilnya," tambahnya.

Secara umum, kata dia pemaparan program ditema perdana yang bergulir kemarin, tidak terlalu timpang dengan apa yang disampaikan seluruh kandidat untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Alasannya, terbatasnya waktu membuat kandidat tak dapat menyampaikan secara teknis.

"Karena waktu yang tersedia sedikit sekali ini menjadi koreksi bagi KPU Kota Makassar, bahwa waktu untuk setiap paslon mengurai program itu harusnya lebih panjang tidak boleh 30 detik,"ujarnya.

Baca Juga: HUT Makassar ke-413, Ada Pesta Great Sale di Pusat Perbelanjaan

"Ini yang tidak punya cukup ruang kandidat menyampaikan secara longgar karena Waktu yang disediakan," sambungnya.

Saya kira secara umum ini yang dibutuhkan setiap Paslon ruang yang lebih menyampaikan gagasannya.

Olehnya, kata dia, paslon perlu memaksimalkan pembagian peran dan membangun chemistry yang kuat.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Genjot Pembangunan Infrastruktur Kawasan Wisata Bira

"Tidak juga wakilnya harus dominan seperti Paslon nomor dua (Appi-Rahman). Tapi pembagian peran secara sederajat antara wali dan wakilnya membangun gerakan bahasa tubuh. Ini yang harus diperhatikan untuk debat selanjutnya," katanya.

Sementara, Pengamat Politik Unhas, Sukri Tamma menilai Calon Wali Kota mampu menjawab dan menjelaskan secara baik.

"Hanya saja, belum dapat diimbangi oleh wakil mereka masing-masing," bebernya

Imbasnya, kata Sukri tampak ada wakil dari paslon tampak grogi dalam merespon pertanyaan.

Bahkan, ada juga yang terlalu dominan menjawab ketimbang wakilnya.

Disisi lain, kata dia, pertanyaan yang hadir terkesan formalitas, tidak mendalami atau menyajikannya jawaban yang lebih baik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Resmikan Bandara Buntu Kunik Toraja dan Tol Layang Makassar

"Jawaban paslon terkesan sama saja, tak ada yang berani menghadirkan jawaban pembanding," paparnya

"Misalnya soa digitalisasi paslon nomor 4, bagaimana paslon lain memberikan pembanding itu tak ada. Kesannya hanya habiskan durasi," sambungnya.

Selain itu, Sukri juga menilai jawaban dari paslon masih berkutat di aspek yang formalitas program, belum mampu memberikan gambaran teknis.

"Teknis program perlu dijelaskan sehingga masyarakat bisa langsung menilai jawaban paslon," imbuhnya.

Baca Juga: Capai Rp 8,608 Triliun, Realisasi Investasi Sulsel Lampaui RPJMD

KPU Perlu Pertimbangkan Durasi

Lukman menilai, KPU Makassar perlu memperhatikan durasi yang perlu diperpanjang agar kandidat mampu mengurai gagasan.

"Karena yang dibutuhkan masyarakat bagaimana paslon nanti mengimplementasikan program yang akan disampaikan secara teknis dan membreakdown dengan justifikasi berapa tahun ini yang saya kira butuh ruang waktu lebih" pungkasnya.

Sementara itu, Sukri Tamma menambahkan KPU Kota Makassar perlu mensiasati ihwal durasi yang cukup terbatas.

Karena masyarakat ingin mendengarkan bahwa debat publik tak melulu soal formalitas.

"Ini debat kandidat dimana masyarakat Sebelumnya memutuskan ingin mengetahui lebih jauh, tentu saja harus ada ruang eksplorasi lebih jauh dengan waktu yang sedikit lebih panjang untuk mengeksplorasi apa yang mereka inginkan," kata Sukri via telepon, kemarin.

Baca Juga: HUT ke-413 Makassar Ditunda, Panitia Saling Lempar Pernyataan

Selain itu, lanjut Sukri seluruh kontestan perlu menonjolkan kelebihannya, sehingga merasa unggul dari pesaingnya.

"Kalaupun bidang yang mereka urus sama kemudian Ada hal yang secara visi misi berbeda tapi kurang lebih sama tapi mereka menunjukkan sesuatu yang berbeda," paparnya.

Tak itu saja, Sukri menambahkan program yang ditawarkan masyarakat perlu dieksplorasi lebih detil lagi.

Baca Juga: Pembangunan Twin Tower Tak Gunakan APBD, Begini Analisa Pengamat

Sehingga bukan sekedar jargon belaka. Melainkan, kata dia nantinya dapat direalisasikan serta memberikan dampak oleh masyarakat.

"Ini musti dipikirkan oleh para kandidat. Bukan hanya sekedar hanya jargon ini harus dikembangkan dan seterusnya, tapi bagaimana kerjasama itu harus dilakukan dan bagaimana masyarakat bisa terlibat dalam kebijakan itu," pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm